SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebut, sumber pendanaan terbesar bagi perekonomian Indonesia berasal dari aliran kredit bank umum dan Utang Luar Negeri (ULN).
Sumbangan dari kredit bank dan ULN mencapai Rp 7.353 triliun atau 80,86 persen dari total pembiayaan yang mengalir di perekonomian nasional yang senilai Rp 9.093 triliun.
Kontribusi aliran kredit bank umum mencapai Rp 5.220 triliun dan ULN Rp 2.133 triliun.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan kontribusi kedua sumber pembiayaan tersebut terus meningkat, meski bank sentral mengeluarkan kebijakan peningkatan suku bunga acuan sebanyak empat kali dalam setahun terakhir.
Kenaikan tingkat suku bunga acuan seharusnya membuat bunga kredit dan imbal hasil (yield) surat utang ikut mekar. Pembiayaan dari kredit bank umum tumbuh 10,05 persen secara tahun berjalan dari Mei 2018 ke Mei 2019. Sementara, pertumbuhan sumber pembiayaan dari ULN tumbuh 10,5 persen.
"Sebenarnya, pertumbuhan pembiayaan perekonomian cenderung melambat, tapi kredit perbankan masih menjadi pilihan utama. Sumber kedua berasal dari utang luar negeri," ungkap Mirza di Kompleks Gedung BI, Jakarta, Kamis (25/7).
Sisanya, sumber pembiayaan bagi perekonomian domestik tersebar berasal dari pasar modal sebesar Rp 9,22 triliun dengan pertumbuhan 8,09 persen. Lalu, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Rp 698 triliun dengan pertumbuhan 9,28 persen.
