Korsel-AS Gelar Latihan Militer Gabungan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 27 Jan 2018 00:55 WIB

Korsel-AS Gelar Latihan Militer Gabungan

Seoul dan Washington telah memutuskan untuk menunda latihan gabungan tahunan mereka - Key Resolve dan Foal Eagle - yang biasanya diadakan di awal musim semi, sampai setelah Olimpiade dan Paralimpiade sebagai tindakan untuk mengurangi ketegangan selama pesta olahraga itu berlangsung. SEOUL, Kim Gyo Yul. Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) berencana untuk melanjutkan latihan militer gabungan mereka yang tertunda setelah Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Paralimpiade. Kepastian itu diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Korsel. "Tanggal pasti dan besarnya latihan bersama yang direncanakan tidak dapat diungkapkan, namun akan dilakukan setelah penutupan Olimpiade," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Choi Hyun-soo, seperti dikutip dari Yonhap. Pejabat kementerian lain menambahkan bahwa latihan bersama akan menjadi "bisnis" seperti biasa, menunjukkan bahwa besaran latihan akan sama seperti sebelumnya. Sekutu dilaporkan mempertimbangkan untuk melanjutkan latihan gabungan yang tertunda pada awal April setelah penutupan Paralimpiade pada tanggal 18 Maret. Ditanya apakah latihan gabungan tahun ini akan sama dengan latihan sebelumnya, juru bicara tersebut menanggapi dengan tegas. Namun, pejabat kementerian lainnya menambahkan bahwa skala yang tepat belum ditentukan. Sehubungan dengan parade militer yang dicurigai akan dilakukan Korea Utara (Korut) untuk ulang tahun angkatan daratnya pada 8 Februari mendatang, juru bicara Kepala Staf Gabungan, Kol. Angkatan Darat Roh Jae-cheon, mengatakan bahwa parade itu kemungkinan serupa dalam pola dan skala parade militer sebelumnya. "Militer Korea Selatan mengawasi berbagai kemungkinan yang melibatkan parade militer," katanya, menambahkan bahwa militer dalam kesiapan penuh jika terjadi provokasi militer. Latihan gabungan tahunan selama seminggu tersebut secara khusus memobilisasi puluhan ribu tentara beserta aset militer AS yang kuat, seperti jet tempur dan kapal perang, bersama dengan pasukan Korsel. Korut telah memprotes latihan tersebut dengan penuh kemarahan. Pyongyang menilai latihan gabungan itu sebagai latihan untuk menyerang negara tersebut dan bersumpah untuk membalas dendam. Penghentian sementara latihan telah diterima secara positif oleh masyarakat internasional. Korut, China dan Rusia telah mengusulkan penangguhan latihan militer Korsel-AS sebagai imbalan atas Korut karena telah menghentikan uji senjata militer. Ini bertujuan untuk memunculkan dimulainya kembali pembicaraan kedua belah pihak mengenai program senjata nuklir Korut. Sebelum Seoul dan Washington menandai dimulainya kembali latihan tahun ini, pada pertengahan Januari lalu, Korut menuntut latihan tersebut harus dihentikan sepenuhnya. 03

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU