Komisi II Minta Alokasi Pupuk Bersubsidi Ditambah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Jan 2020 16:59 WIB

Komisi II Minta Alokasi Pupuk Bersubsidi Ditambah

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Komisi II DPRD Kabupaten Gresik prihatin atas anjloknya alokasi pupuk bersubsidi bagi petani tahun ini. Keprihatinan tersebut beralasan karena produsen pupuk terlengkap di Tanah Air justru berlokasi di Gresik. Hal itu disampaikan para wakil rakyat saat dengar pendapat (hearing) dengan dinas pertanian setempat, bertempat di Ruang Rapat Komisi II, Senin (23/1). Sesuai data, alokasi pupuk bersubsidi 2020 untuk Kabupaten Gresik hanya di atas 11 ribu ton, sementara usulan permintaan berdasarkan RDKK mencapai 25 ton. Artinya, pemerintah pusat hanya mampu menyediakan 45 persen kebutuhan pupuk petani Gresik. Dalam hearing yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II Muhammad Syahrul Munir yang juga dihadiri Ketua Komisi II Markasim dan Kadis Pertanian Eko Anindito Putro, itu juga menyepakati kontroling ketat terhadap distribusi pupuk subsidi hingga ke tangan petani. "Jangan ada lagi pupuk bersubsidi jatuh ke tangan orang yang tidak berhak," minta Ahmad Kushariyanto, anggota komisi II. Terkait distribusi pupuk, beberapa anggota dewan juga mengusulkan untuk memberdayakan BUMDes menggantikan peran kios-kios pupuk yang selama ini diduga kerap "memainkan" jatah pupuk di tingkat petani. Kendati usulan ini bertentangan dengan regulasi yang ada namun tetap harus diupayakan melalui mekanisme yang ada. "Bila perlu kita menghadap Menteri Pertanian untuk menyampaikan usulan ini," ujar anggota komisi II yang lain, Abdul Qodir. Sementara Kadis Pertanian Eko Anindito Putro menyatakan, pihaknya juga akan mengusulkan penerapan penggunaan Kartu Tani untuk pengambilan pupuk bersubsidi. "Dengan menggunakan kartu tentu jatah setiap petani sulit untuk dimanipulasi," katanya. Ke depan Eko berharap dengan penggunaan Kartu Tani ini salah satu desa di Gresik bisa ditunjuk sebagai pilot project.did

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU