Kolaborasi UNAIR dan Pakar Diskusikan Pilkada di Era Disrupsi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Sep 2019 10:20 WIB

Kolaborasi UNAIR dan Pakar Diskusikan Pilkada di Era Disrupsi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Menyambut pemilihan Kepala Daerah di Tahun 2020, Universitas Airlangga menggelar diskusi pakar bertajuk Tantangan dan Tuntutan Calon Kepala Daerah di Era Disrupsi. Acara yang membahas pemimpin daerah ideal tersebut diselenggarakan pada Rabu (04/09/2019) di UNAIR Surabaya. Dalam diskusi ini Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih menjadi keynote speech. Selain itu, diskusi juga menghadirkan akademisi, politisi, aktivis, budayawan, dan media untuk saling menyampaikan pandangan. Para narasumber yang di antaranya, Purnawan Basundoro (Sejarawan); Suparto Wijoyo (Sekolah Pascasarjana); Dwi Windyastuti Budi Hendararti (Dosen FISIP); Santi Martini (Dosen FKM); Choirul Anam (Ketua KPU Jatim); Abdul Rokhim (Pimred Jawa Pos); Ainur Rohim (Ketua PWI Jatim); dan Nurul Hartini (Dekan Fakultas Psikologi). Prof. Nasih menjelaskanKegiatan ini sebagai kontribusi Airlangga pada semuanya. Baik Jawa Timur, Surabaya, dan kota lainnya. Kami hanya ingin mendorong putra putri terbaik untuk bisa menjadi pemimpin di seluruh wilayah, terutama di Jawa Timur". "Kita tau bahwa tantangan untuk menjadi pemimpin masa depan sungguh begitu beratnya. Dimana menjadi seorang Bupati rasanya kita memandang tidak ada senangnya. Begitu juga kebebasannya, harus diinfakkan. Menjadi Pemimpin Daerah saat ini penuh dengan kesulitan dan kesengsaraan. Saya juga menginginkan Pancasila sebagai indikator dan acuan dalam keberhasilan pembangunan dimasa depan, imbuh Prof. Nasih. Sebagai informasi, sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota akan melaksanakan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2020. Sehingga dibutuhkan calon pemimpin yang luar biasa. Karena di era disrupsi, pemimpin menjadi kapten dimana memiliki permasalahan yang beragam. Segala permasalahan itu, lanjut Prof Nasih, dapat diselesaikan dengan adanya pemimpin yang memiliki indikator Great Leadership. Yakni rendah hati, mampu beradaptasi, visioner, dan mau serta mampu melibatkan semua pihak. Dalam katagori visioner, misalnya, pemimpin harus mempunyai pandangan ke depan yang terarah, berinovasi dan terurus dengan semua amanah yang diberikan. Menciptakan masyarakat yang berkeadilan sosial menjadi sebuah harapan yang sangat dianjungkan. Di era disrupsi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mempersiapkan segala kebutuhan pilkada 2020 mendatang dan dengan cepat mengikuti perkembangan teknologi. Choirul Anam ketua KPU Jawa Timur dalam pemaparan gagasannya menyebutkan bahwa KPU juga telah menyiapkan e-voting berupa Situng (sistem hitung, red) dan Silon (sistem calon, red) yang dapat diakses secara online dengan mudah oleh masyarakat dan segera di sosialisasikan juga kepada seluruh masyarakat Jawa Timur . noe

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU