KLH Masih Pelajari Dampak Lingkungan Akibat ?Tumpahan Gas, Pemkab Karawang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Agu 2019 18:05 WIB

KLH Masih Pelajari Dampak Lingkungan Akibat ?Tumpahan Gas, Pemkab Karawang

SURABAYAPAGI.com - Tumpahan minyak di anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE) Offfshore North West Java (ONWJ) telah menyebabkan bencana ekologis. Insiden yang terjadi di lokasi pemboran lepas laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONJW) menyebabkan kebocoran minyak dan gelembung gas di garis pantai laut utara Jawa. Insiden ini terjadi sejak 12 Juli 2019. Menanggapi insiden ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) mengatakan akan melindungi masyarakat dari aspek lingkungannya. Menteri KLH Siti Nurbaya memastikan akan terus memantau perkembangan insiden ini. "Oleh karena itu kita ikuti dia, kita berikan petunjuk dari langkah-nya. Misalnya jangan sampai mencemari masyarakat sampai betul-betul tidak bisa ngapa-ngapain," katanya Senin (5/8/2019). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, hingga saat ini pemerintah masih berupaya melakukan identifikasi dampak lingkungan dari seluruh aspek. Mulai dari dampak lingkungan laut, tanah, hingga pariwisata. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Sigit Hardwinarto mengakui sejauh ini telah banyak keluhan dan laporan dari masyarakat yang lingkungannya terimbas dari tumpahan minyak Pertamina, di Karawang, beberapa waktu lalu. Menurut dia, pemerintah perlu mengidentifikasi dan memverifikasi dampak lingkungan sesuai dengan pengambilan sample di lapangan. Pengumpulan sampelnya masih sampai pekan ini, kata Sigit mengutip Republika.co.id, Senin (5/8). Menurut dia, pemerintah sudah melakukan pemantauan dengan memetakan sejumlah wilayah yang lingkungannya terdampak. Baik itu dari sisi laut, tanah, hingga aspek lainnya yang memungkinkan. Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah yang wilayahnya terdapat kemungkinan terdampak tumpahan minyak. Dari koordinasi tersebut diketahui bahwa potensi pariwisata di sepanjang lautan Kepulauan Seribu hingga Karawang berpotensi besar mengalami penurunan jumlah wisatawan yang disebabkan adanya dampak lingkungan. Atas insiden tersebut, Pemerintah KabupatenKarawang akan membentuk tim khusus konpensasi dampakkebocoran minyak Pertamina di lepas pantai Karawang. Tim yang melibatkan sejumlah elemen ini tengah berkoordinasi untuk merumuskan mekanisme serta strategi inventarisasi masyarakat terdampak. "Setelah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina, perusahaan plat merah ini bertanggung jawab atas dampak tumpahan minyak di pesisir Karawang," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang, Hendro Subroto, akhir pekan silam. Dan hal ini mendapat tanggapan baik dari Vice Presiden Relations PT Pertamina, Ifki Sukarya yang mengatakan, PT Pertamina siap atas terbentuknya tim ini dan berharap prosesnya bisa berjalan lancar dan cepat sehingga masyarakat terdampak segera mendapatkan hak atas kerugiannya. "Pembentukan tim khusus ini kami siap melakukan kerjasama untuk dapat segera bekerja karena seperti diketahui Pertamina adalah perusahaan milik negara yang harus bisa mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran dana," katanya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU