Klenteng Hok An Kiong Tertua di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Jan 2021 18:05 WIB

Klenteng Hok An Kiong Tertua di Surabaya

i

Klenteng Hok An Kiong. Kelenteng tertua di Surabaya, bangunan tempat ibadah yang cukup unik dan bersejarah .SP/ MAHBUB FIKRI

SURABAYAPAGI,Surabaya - Mengupas Kota Surabaya seakan tidak ada habis-habisnya. Siapapun yang singgah ke Kota Surabaya ini tak lengkap jika tak mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Hal tersebut dibuktikan dari banyaknya cagar budaya yang dimiliki oleh Kota Pahlawan ini. 

Bangunan unik dan bersejarah ini berada tepat di sudut Jalan Coklat. Bangunan tempat ibadah yang cukup unik ini adalah Klenteng Hok An Kiong. Klenteng Hok An Kiong ini merupakan klenteng tertua di Surabaya. Klenteng bersejarah Hok An Kiong sering disebut juga klenteng coklat bukan karena warnanya coklat melainkan karena terletak di Jalan Coklat no.2, Bongkaran, Pabean Cantian, Surabaya.

Baca Juga: Destinasi Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan Dipadati Pengunjung, Didominasi Wisatawan Jatim

Kelenteng tertua di Surabaya ini didirikan Tahun 1830 langsung oleh insinyur dari Tiongkok, bernama Hok Kian Kong Tik. Keunikan bangunan ini adalah sama sekali tidak menggunakan paku dari logam, tapi memakai potongan bambu yang diruncingkan. Seperti halnya bangunan klenteng lain pada umumnya, nuansa merah mendominasi. Sebuah pintu berbingkai aksara China dengan warna keemasan dan sebuah ornamen cantik menggantung di atasnya. Patung Oe Tie Keong dan Cin Siok Poo berdiri di kanan dan kiri pintu seolah menjaga pintu masuk.

Wartawan Surabaya Pagi menelusuri langsung sejarah Klenteng Hok An Kiong dan memperoleh dari berbagai sumber situs budaya. Awalnya, bangunan klenteng ini berwujud bangunan darurat yang merupakan tempat penampungan kaum perantau untuk para awak kapal dari Tionghoa yang selamat ketika mendarat di pulau Jawa. Senin(18/1/2021).

Pada masa itu, pendatang biasanya turun dari kapal untuk bermukim. Merekalah yang membawa patung Ma Co Po untuk dihormati di klenteng. Sejumlah orang meyakini bahwa berdirinya Klenteng Hok An Kiong berkaitan erat dengan peran dewa Ma Co Po. Menurut mereka, karena dari perlindungan dewa-dewa itulah akhirnya mereka bisa berlayar dengan selamat dari Tiongkok ke Surabaya. 

Dewa utama di Klenteng ini adalah Dewa Ma Co Po yang dikenal menguasai 7 Samudera. Dewa Ma Co Po yang ada di klenteng ini sangat dihormati. Bahkan banyak penganutnya yang datang ke Klenteng Hok An Kiong untuk meminta berkah dan petunjuk kesuksesan usaha, kesembuhan penyakit dan berbagai permohonan lainnya.

IMG-20210118-WA0010IMG-20210118-WA0010

Baca Juga: Destinasi Alam dan Festival Musik Bakal Genjot Pariwisata Berkelanjutan di IKN

Diatasnya tergantung deretan lampion yang berwarna merah. Lampion-lampion ini menambah kental nuansa Tionghoa pada Klenteng Hok An Kiong ini. Pada ruangan tengah klenteng berdiri sebuah altar Dewa Kwan Kong dan altar Dewi Thia Siang Sing B0 atau Dewi Ma Co. Diatasnya terdapat tempat untuk menyalakan hio (dupa) yang terbuat dari kuningan yang diapit dua buah lampu minyak berbentuk lotus. Buah-buahan tertata rapi diatas piring. Buah-buahan ini merupakan sesaji untuk para dewa yang dihormati.

Pada sudut Klenteng Hok An Kiong deretan lilin-lilin cantik berwarna merah berukuran jumbo. Ukuran lilin ini bervariasi dengan tinggi maksimal seukuran orang dewasa. Di samping lilin terdapat sebuah miniatur kertas uang mempunyai bentuk bunga dengan latar belakang barisan patung Para Dewa Dewi. Disini juga terdapat Patung Budha dan puluhan Patung Dewi Kwan Im berwarna putih.

Klenteng Hok An Kiong yang bernaung di bawah Yayasan Suka Loka memiliki 22 Altar Dewa. Seperti altar Tuhan yang Maha Esa, Penjaga Pintu (Cin Siok Poo), Dewa Oi Tek Kiong, Dewa Mak Co Po, Dewa Kuwan Kong, Dewa Sek Dian Santeh, Dewa Hok Tek Cin Seng (dewa bumi), Dewa Pek Hoh Yah (macan putih), Dewa Cai Sen Ye (dewa uang), Dewa Ong Tek Cun Ong, Dewa Dai Sang Han (dewa pemberi ajaran Tauw), serta sejumlah dewa lainnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Wisata Pantai Malang Selatan Ditutup Sementara

"Ada 23 kegiatan ritual yang diselenggarakan di Klenteng Hok An Kiong. Seperti upacara sembahyang kenaikan Kong Tik Cun, OngToa Pek Kong turun, kenaikan Nabi Khong hu cu,  serta perayaan malam Tahun Baru Imlek dan masih banyak lagi. Ritual itu yang paling menonjol di Klenteng ini adalah Chi Swk Dai Sei yang dilaksanakan di altar Ma co Po atau di pilar paling utama di tempat sembahyang," ujar penjaga klenteng yang menemani wartawan Surabaya Pagi berkeliling klenteng.

Klenteng Hok An Kiong ini merupakan klenteng Tri Dharma yang memfasilitasi peribadatan umat Kong Hu Chu, Buddha dan Tao. Umat biasanya memadati Klenteng ini pada hari-hari besar keagamaan untuk berdoa dan melakukan ritual keagamaan.

Klenteng ini terbuka untuk umum, siapapun boleh masuk untuk sembahyang atau sekedar berkunjung ke tempat ini. Tentunya tetap harus dengan protokol kesehatan dan menggunakan masker ketika masuk kesana selama masa Pandemi ini. fm

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU