Khofifah: Waspadai Kejahatan Jalanan dan Rumah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 28 Mei 2019 11:47 WIB

Khofifah: Waspadai Kejahatan Jalanan dan Rumah

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada masyarakat Jawa Timur agar waspada terhadap kejahatan jalanan, dan perampokan bagi warga yang akan melakukan mudik ke kampung halaman. Penegasan ini dilakukan saat usai apel gelar pasukan di Mapolda Jawa Timur, mereka yang akan mudik merasa aman, rumah yang ditinggal, ada harta yang ditinggal jangan sampai terjadi perampokan. "Makanya perlu sinergitas antar aparat dalam menjaga Kamtibmas," paparnya. Khofifah berharap, bahwa mereka yang akan mudik. Lebaran merasa aman, rumah ditinggal, harta ditinggal, jangan sampai perampokan, dijalan jangan sampai terjadi penjambretan, pembegalan. "Itu artinya, setiap elemen siap bersama memberikan layanan terbaik untuk masyarakat," katanya. Khofifah mengawali dengan apel persiapan mudik dan balik di frontage didepan dinas Perhubungan seluruh elemen juga hadir. Ada dari Polri, TNI dari Basarnas berbagai macam elemen, tentu adalah dari Perhubungan baik dari kementerian maupun dinas provinsi dan kabupaten kota. Sekarang adalah apel gelar pasukan untuk operasi ketupat, disini juga selain dari Polri ada TNI Basarnas dan elemen masyarakat. "Jadi intinya, saya ingin menyampaikan berkolaborasi membangun kerjasama antara elemen masing masing memiliki tugas yang sama memberikan tugas aman nyaman yang berlalu lintas selamat sampai ditempat. Kemudian yang dirumah jangan lupa juga harus di jaga. Terutama Satpol PP dan Linmas itu juga ikut berjaga," jlentrehnya. Operasi ketupat tahun 2019, digelar selama 13 hari mulai Rabu (28/5/2019) dari (29/5/2019) sampai dengan Senin tanggal (10/5/2019) memiliki karakteristik yang khas dibandingkan operasi di sebelumnya. Dimana lanjut Khofifah, Operasi 2019 diselenggarakan bersamaan dengan tahapan pemilu 2019, tersebut membuat potensi kerawawan di operasi ketupat 2019 lebih kompleks. Sejalan dengan hal tersebut berbagai gangguan Kamtibmas dengan serangan teror, kepada masyarakat bahkan Markas Polri seperti pencurian perampokan penjambretan Begal, dan premanisme seperti aksi sweeping ormas. Gangguan ancaman keselamatan transportasi darat, laut, udara, stabilitas ketersediaan bahan pokok, dan kemungkinan potensi bencana alam juga menjadi perhatian dalam operasi ketupat 2019. Sedangkan Operasi ketupat 2019 akan diselenggarakan seluruh provinsi 34, Polda 11, dan Polda prioritas diantaranya Polda Jatim. Operasi ini melibatkan 16.335 personel gabungan, 93.589 personel Polri, 13.131 TNI, 18.906 Kementerian dan Dinas terkait, 11.720 personel satpol PP, 6.913 Pramuka serta 16.076 organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan 2.448 pos keamanan. Selanjutnya, tujuan yang hendak dicapai dalam apel ini untuk mengecek kesiapan personel, peralatan dan seluruh aspek terkait. Kedua, menunjukkan operasi ini kalau aparat siap, maka publik akan menimbulkan keamanan, kenyamanan bagi masyarakat. Hadir dalam kegiatan apel ini Forkopimda dan ketua MUI Jawa Timur KH Abdul Somad. nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU