Khofifah Minta Penguatan Pos Kesehatan Pesantren

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 11 Mar 2019 10:59 WIB

Khofifah Minta Penguatan Pos Kesehatan Pesantren

SURABAYAPAGI.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bisa memberikan penguatan lebih lagi terhadap Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), yakni dengan menempatkan keberadaannya perwilayah di setiap daerah. Saya mohon saatnya Bu Menkes bisa memberikan penguatan Poskestren. Bisa tidak Poskestren itu diberi per wilayah untuk mendapatkan kapitasi, disitu harus ada dokter, ada perawat yang bisa dikirim oleh pemprov dan baru di Polindes, ujarnya, kemarin. Kendati persoalan kapitasi menjadi hal yang penting, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa persoalan gaya hidup (lifestyle) dinilai teramat sangat penting. Lebih dari itu lifestyle lingkungan dan habitat sangat penting juga, kita mencari solusi dengan cara komprehensip. Karena ketika sudah keluar itu yang terpenting adalah persoalan lifestyle nya para santri. Jadi, by your self do the best, yakni lakukan yang terbaik yakni melalui promotif dan preventif, terangnya. Oleh karena itu, Gubernur Khofifah mengajak kepada seluruh pengelola sekolah, para juru penerang agama menjadi bagian bersama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Pesantren. Tidak hanya soal kesehatan saja yang dijadikan perhatiannya, Gubernur Khofifah juga menyampaikan tentang pentingnya membangun program ekonomi di lingkup pesantren. Bersama Wagub Emil Elestianto Dardak, dirinya tengah merancang program one pesantren one produk. Saya ingin mengaturkan yaitu pada para kyai dan bu nyai semua di luar dari soal kesehatan jasmani, tetapi kesehatan perbankan atau dompet nya juga kita perhatikan. Karena ini penting agar para santri dapat bekal pada saat mereka selesai, sambungnya. Sementara itu, Menkes RI Nila F. Moeloek menjelaskan, perilaku hidup sehat di lingkungan pesantren sejak dini dinilai sangat penting. Apalagi persoalan kebersihan dinilai sangat rentan. Untuk itu dirinya berharap agar persoalan kesehatan mendapatkan perhatian khusus dengan mengontrol secara berkala. Upaya kesehatan sekolah di sini juga diperlukan sejak dini bagaimana mereka mengetahui kebersihan, karena akan membawa di lingkungan masyarakat, ujarnya. Menkes Nila Moeloek mencontohkan, bahwa di Jepang diajarkan untuk tidak sembarangan membuang sampah sejak kecil. Pengajaran tersebut dinilai sangat diperlukan. Pada saat ini penyakit tidak menular cukup tinggi, seperti sakit jantung, diabetes, gagal ginjal. Ini di luar biasanya dan penanganannya mahal, jelasnya. Sebelumnya, Menag RI Lukman Hakim Saifuddin yang ikut hadir menjadi salah satu pembicara menyampaikan, bahwa persoalan kesehatan sebenarnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan pondok pesantren. Seringkali kita mendengar istilah atau ungkapan annadhofatu minal iman yaitu kebersihan adalah sebagian dari iman, saking populernya kalimat ini di kalangan pesantren, terangnya. Melihat pentingnya hal kebersihan, Menag RI Lukman mengutarakan 2 hal yang sering menjadi perdebatan di kalangan pesantren, yakni tentang hal bersih dan suci. Menurutnya, dua kata tersebut dinilai sangat berbeda. Bersih adalah terbebas dari kotoran adalah tidak adanya najis atau hadas. Namun sebaliknya yang suci tidak harus bersih misalnya air yang keruh bisa digunakan untuk bersuci, tuturnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU