Ketua APJI Jembatani Aspirasi Petambak Lamongan ke Kementan, dan KKP adalah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Feb 2020 18:48 WIB

Ketua APJI Jembatani Aspirasi Petambak Lamongan ke Kementan, dan KKP adalah

SURABAYA PAGI, Lamongan - Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) H. Sholahuddin langsung merespon atas kegundahan petambak Lamongan atas kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi belakangan ini. Sholahuddin melakukan komunikasi kongkrit tanpa berwacana apalagi berjanji dengan menghubungi menteri terkait, bahkan langsung berkomunikasi dengan menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo untuk membantu mengatasi kelangkaan pupuk di wilayah penghasil ikan terbesar di Jawa Timur ini. Komunikasi itu dilakukan oleh pria yang juga bendahara PCNU Lamongan setelah usai demo yang dilakukan oleh ribuan petambak Lamongan di gedung DPRD dan Kantor Pemkab Lamongan pada Kamis (6/2/2020). H. Sholahuddin menyebutkan, sebagai pria yang malang melitang di dunia pertanian ini menyebutkan, kalau ia sangat merasakan kegundahan petani tambak saat ini yang membutuhkan pupuk ditengah musim tebar ikan yang telah berlangsung. "Tadi saya langsung berkomunikasi dengan pak Menteri Kelautan dan Perikanan pak Edhy Prabowo, agar bisa secepatnya membantu adanya problem pupuk bersubsidi seiring dengan munculnya Permentan No 1 Tahun 2020," kata H Sholahuddin via sambungan telpon genggamnya. Ia berharap dalam waktu dekat ada solusi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi ini. Ia juga akan menjebatani aspirasi petambak Lamongan ini dengan berkomunikasi dengan Kementan "Semoga dalam waktu dekat ada solusi agar petani tambak bisa melangsungkan aktivitasnya dengan tenang," harapnya. Untuk meyakinkan kalau dirinya telah berkomunikasi dengan menteri KKP, pria yang juga konsultan pertanian di luar negeri ini notifikasi Whats App ke surabayapagi.com, berupa screenshot perbincangan antara H. Sholahuddin dengan menteri KKP, agar suara aspirasi para petani jadi atensi stakeholder terkait. Dan dalam komunikasi itu, menteri KKP menjawab terkait petani Lamongan dan kelangkaan pupuk, pihaknya sudah melakukan komunikasikan dengan menteri pertanian."Iya pak sudah saya komunikasi dengan Mentan," begitu bunyi notifikasi komunikasi via WhatsApp antara H. Sholahuddin dengan Menteri KKP. Disinggung seringnya kelangkaan yang mendera petani disaat dibutuhkan, H. Sholahuddin pun memberikan saran dan pemikirannya agar fakta yang demikian itu tidak lantas terjadi setiap musim. Menurutnya, faktor pengurangan pupuk subsidi besar-besaran, dan faktor distribusi yang perlu dibenahi. Karena pola distribusi pupuk masih dihitung atau dibagi berdasarkan bulan. Untuk di ketahui saja para petani tambak atau pangan ini kan pola tanam nya berdasarkan musim. "Jadi kalau masih di hitung berdasarkan bulan, ya tidak akan ketemu, karena harus di bagi musim tanam pola distribusinya. Karena selama ini kios ataupun distributor pupuk itu wajib menebus atau membeli pupuk berdasarkan bulan," jelasnya. Nah inilah yang harus dirubah oleh pihak kementrian, dalam hal ini ya kementrian pertanian, agar kelangkaan pupuk sendiri yang terjadi hampir tiap tahun tidak terjadi. Lebih lanjut H. Sholahuddin menuturkan, dan memohon kepada aparat berwenang, jangan sampai para petani ini di persulit atau ditakut takuti untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, ketika hanya butuh sekarung atau dua karung dengan cara lintas kecamatan Sedikit longgarlah dengan situasi saat ini, dari pada para petani akan terus merugi, saya yakin para petani tidak akan menimbun pupuk dengan kondisi saat ini, bila sampai nekat menimbunpun pasti akan berurusan dengan hukum, pungkasnya.jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU