Kepala Medis Italia, Roberto Stella Meninggal Dunia Akibat Coronavirus

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 13 Mar 2020 12:55 WIB

Kepala Medis Italia, Roberto Stella Meninggal Dunia Akibat Coronavirus

SURABAYAPAGI.com, ITALIA - Korban tewas akibat wabah Virus Corona di Italia melonjak 189 menjadi 1.016 dalam 24 jam terakhir - kenaikan 23 persen. Total kasus di Italia naik menjadi 15.113 dari 12.462 sebelumnya, menandai kenaikan harian terbesar secara absolut. Gereja-gereja Katolik Roma diperintahkan untuk tutup dalam gerakan yang diyakini belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern ini. Pasien virus yang dicurigai dan menyebarkan penyakit akan menyebabkan kematian orang lain dapat didakwa dengan pembunuhan. Perdana Menteri Giuseppe Conte telah memperkuat karantina dengan semua toko tutup kecuali makanan dan apotek. Seorang kepala medis Italia meninggal karena virus corona pada usia 67, itu muncul hari ini, ketika jumlah kematian negara melonjak menjadi lebih dari 1.000. Roberto Stella meninggal pada hari Selasa setelah dirawat di rumah sakit karena masalah pernafasan setelah didiagnosis menderita penyakit Corona di Como, Italia. Dikuti dari laman CNN, Federasi Nasional Dokter dan Praktisi Umum Italia mengeluarkan pernyataan menyusul berita berkabung atas kematian Stella. Sekretaris federasi Silvestro Scotti mengeluarkan sebuah pernyataan: "Dia adalah contoh dari kemampuan dan kerja keras dokter keluarga. Kematiannya merupakan protes dari semua kolega yang masih hari ini tidak dilengkapi dengan perlindungan individu yang diperlukan. Korban tewas akibat wabah coronavirus di Italia melonjak 189 menjadi 1.016 dalam 24 jam, naik 23 persen, itu muncul pada hari Kamis. Jumlah total kasus di Italia, negara Eropa yang paling terpukul oleh virus, naik menjadi 15.113 dari 12.462 sebelumnya, meningkat 21,7 persen. Itu menandai kenaikan harian terbesar secara absolut sejak penularan pertama kali terungkap pada 21 Februari. Badan Perlindungan Sipil mengatakan bahwa, dari mereka yang awalnya terinfeksi, 1.258 telah pulih sepenuhnya dibandingkan dengan 1.045 sehari sebelumnya. Beberapa 1.153 orang dirawat di perawatan terhadap 1.028 sebelumnya. Lebih dari separuh dari mereka yang berada dalam perawatan intensif di Italia berada di provinsi Lombardy yang terpukul, yang pada hari Kamis melaporkan 605 pasien ICU di wilayah dengan hanya 610 tempat tidur ICU. Rumah sakit di Lombardy penuh dengan orang mati. Pejabat tinggi perawatan kesehatan Lombardy, Giulio Gallera, mengatakan atas permintaan rumah sakit, wilayah itu telah menyederhanakan birokrasi yang diperlukan untuk memproses sertifikat kematian dan menguburkan yang mati.(dailymail/CNN/cr-02/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU