Kemnaker Gelar Indo Digital Entrepreneurship Summit di Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Okt 2020 17:24 WIB

Kemnaker Gelar Indo Digital Entrepreneurship Summit di Mojokerto

i

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat menghadiri acara Indonesia Digital Entrepreneurship Summit di Hall Hotel Ayola, Kota Mojokerto, Jumat (23/10) sore. SP/Dwy

SURABAYA PAGI.COM, MojokertoPandemi COVID-19 telah mempercepat proses transformasi revolusi digital entrepreneurship di Indonesia. Pasalnya, industri yang menerapkan Work From Home (WFH) dan perubahan pola konsumsi masyarakat akibat pandemi meningkatkan penggunaan teknologi dalam segala aspek. 

Ini diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam acara Indonesia Digital Entrepreneurship Summit di Hall Hotel Ayola, Kota Mojokerto, Jumat (23/10) sore.

Baca Juga: ASN Jatim Tak Sepenuhnya Diizinkan WFH

Menaker menyebut, dari perspektif ketenagakerjaan, di satu sisi revolusi ini sangatlah baik karena dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, terutama bagi angkatan kerja berpendidikan diploma dan universitas yang jumlahnya masih cukup signifikan. 

"Namun pada sisi lainnya, hal ini juga merupakan tantangan bagaimana menyiapkan angkatan kerja kita yang kondisinya saat ini masih banyak yang berpendidikan rendah, agar dapat siap menghadapi revolusi digital ini," ungkapnya.

Ida menjelaskan, data yang ada menunjukkan sekitar 55 persen lebih penduduk bekerja memiliki pendidikan rendah (SMP ke bawah) dan skill terbatas. Selain itu jumlah pekerja sektor informal juga masih lebih besar dibandingkan pekerja di sektor formal. 

Ia mengatakan, saat ini pemerintah terus mendukung inovasi digital entrepreneurship baik dari sisi regulasi maupun penyiapan SDM yang ada. 

Baca Juga: Tak Ada WFH, Pj Ali Kuncoro Tegaskan ASN Pemkot Mojokerto Kembali Kerja Usai Libur Lebaran

"Dari Kemnaker sendiri kami terus berusaha mengembangkan regulasi ketenagakerjaan yang sudah ada agar dapat mengakomodir perkembangan ekosistem digital startup dan digital entrepreneurship yang mulai tumbuh kembang beberapa tahun terakhir," jelasnya.

Dalam hal penyiapan SDM, ujar Ida, Kemnaker telah mengembangkan kurikulum pelatihan yang berfokus pada aspek human digital dengan metode pembelajaran yang mengoptimalkan teknologi (blended learning).

"Dengan semua usaha ini diharapkan kita bisa siap mendorong digital entrepreneur sebagai salah satu ujung tombak pemulihan perekonomian di era digitalisasi dan bonus demografi pasca pandemi," cetusnya.

Baca Juga: Pemudik Boleh "Bolos" Asal Ber-WFH

Masih kata Ida, melihat besarnya potensi dari revolusi digital di Indonesia, ia berharap acara ini dapat menjadi katalisator untuk semakin tumbuhnya digital entrepreneurship khususnya di Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur. 

"Saya berharap ada banyak kaum muda dari Mojokerto yang akan menjadi digital entrepreneur dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 

Percayalah, tantangan pandemi, digitalisasi dan bonus demografi akan dapat kita lalui dengan baik," pungkasnya. dwy

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU