Kemlu Larang Nelayan Melaut di Sabah semenjak Abu Sayyaf Culik 5 WNI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 21 Jan 2020 10:40 WIB

Kemlu Larang Nelayan Melaut di Sabah semenjak Abu Sayyaf Culik 5 WNI

SURABAYAPAGI.COM, -Kemenlu (Kemenreian Luar Negeri) menyatakan 5 nelayan asal Indonesia yang hilang di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 16 Januari lalu telah diculik kelompok militan Abu Sayyaf. Demi mencegah kasus penculikan yang berulang, Indonesia mengimbau seluruh WNI yang bekerja di kapal-kapal ikan Malaysia untuk tidak melaut di perairan sekitar Sabah sementara waktu.
Selain itu, Kemlu turut meminta WNI untuk tidak berangkat bekerja ke Malaysia sebagai anak buah kapal yang beroperasi di perairan Sabah.

Kemlu RI juga mengimbau kepada calon tenaga kerja Indonesia untuk berangkat ke luar negeri sesuai prosedur dan dengan dokumen resmi yang lengkap.

Dalam pernyataannya, Kemlu menuturkan konfirmasi penculikan kelima WNI oleh Abu Sayyaf didapat pemerintah setelah mendeteksi kapal kelompok bersenjata itu kembali masuk ke perairan Sabah pada 17 Januari lalu.
Kapal dengan nomor registrasi SSK 00543/F itu terlihat masuk kembali ke perairan Tambisan, Lahad Datu, dari arah perairan Filipina sekitar pukul 20.20 waktu setempat.
Media lokal Malaysia melaporkan kelima WNI yang disandera itu bernama Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayono (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29) yang bekerja pada perusahaan perikanan berbasis di Sandakan, Malaysia.

Kemlu menuturkan Indonesia sangat menyesalkan kasus penculikan nelayan Indonesia yang bekerja di kapal Malaysia terus berulang.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU