Kembang Jepun Bergeser Jadi Pusat Perdagangan Grosir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 01 Nov 2019 08:25 WIB

Kembang Jepun Bergeser Jadi   Pusat Perdagangan Grosir

SURABAYAPAGI, Surabaya- Mendengar nama jalan Kembang Jepun, tentu terbayang pusat perdagangan yang mayoritas orang Tionghoa. Di sepanjang jalan itu berderet toko-toko yang menjadi pusat bisnis, menjual beraneka kebutuhan seperti, toko alat tulis, peralatan teknik, tekstil, obat dan sebagainya. Sampai sekarang masih tetap menjadi pusat perdagangan. Namun kini mulai bergeser menjadi pusat perdagangan grosir. Bagi masyarakat Surabaya Jalan Kembang Jepun lebih familiar dengan nama Kya Kya. Jika siang hari di sana ramai aktifitas perdagangan. Namun saat malam bisa dijumpai aneka kuliner dan tempat hiburan. Salah seorang budayawan/seniman asal Surabaya, Hamid Nabhan mengatakan, sejarah Jalan Kembang Jepun yang sebelah kanan hingga menuju ke Pasar Atom adalah milik saudagar keturunan Arab yang bermarga Bin Aqil. "Setahu saya, sampai sekarang kepemilikan rumah-rumah yang ada di sana masih sengketa. Ada satu dua rumah yang sudah beres, namun sisanya masih bertahan," jelas Hamid. Jika kita cermati saat ini untuk memperoleh pernak pernik seperti lampion atau lampu hias khas warna merah di pertokoan Kembang Jepun memang agak susah didapat. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Hamid. "Ya mungkin para penjual pernak pernik yang terdahulu sudah tergeser dengan penjual-penjual yang lain. Mungkin kalau kita mencari pernak pernik bisa kita temui di tempat lain seperti Pasar Atom," tambahnya. Menurutnya di Pasar Atom jauh lebih lengkap jika memang ingin mencari pernak pernik khas Tionghoa. indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU