Kapolri Perintahkan Jajarannya Jaga Ulama

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 25 Feb 2018 21:07 WIB

Kapolri Perintahkan Jajarannya Jaga Ulama

SURABAYA PAGI, Bandung - Aparat kepolisian diinstruksikan menjaga seluruh pondok pesantren dan tempat aktivitas keagamaan. Instruksi ini tidak lepas dari maraknya teror dan penyerangan kepada para tokoh agama dalam beberapa pekan terakhir. Tercatat sejak awal tahun ini telah ada 21 kasus penyerangan kepada tokoh agama yang menimbulkan korban luka dan meninggal dunia. Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian memerintahkan seluruh jajaran kepolisian meningkatkan penjagaan bagi para ulama dan tokoh agama di Tanah Air. Anehnya sebagian besar pelaku penyerangan adalah orang diduga mengalami gangguan jiwa. Saya instruksikan seluruh jajaran bergandengan tangan dengan umat Islam, jaga persatuan dan kesatu an bangsa Indonesia. Jalin silaturahmi yang baik dengan Persis di seluruh Indonesia. Jaga ulama, ustaz, pondok pesantren, dan tempat-tempat akti vitas keagamaan, kata Tito saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Akbar Jamaah Persatuan Islam (Persis) di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, kemarin. Tito mengungkapkan upaya peningkatan penjagaan kepada para ulama dan tokoh agama ini bertujuan menciptakan rasa aman di kalangan umat beragama di Indonesia. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir mun cul beberapa kasus penyerangan kepada tokoh agama yang meresahkan masyarakat. Upaya penjagaan ini bisa di lakukan salah satunya dengan meningkatkan intensitas sila turahmi antara aparat keamanan dengan para tokoh agama, ujarnya. Dalam kesempatan itu, Kapolri mengungkapkan rasa syukurnya bisa bersilaturahmi dengan pimpinan dan anggota Persis. Menurutnya Persis bagian penting dalam sejarah berdirinya negara Republik Indonesia dan dalam mengisi kemerdekaan, terutama di bidang pendidikan dan dakwah. Saya mengajak bapak ibu sekalian, mari bergandengan tangan untuk mengisi kemerdekaan yang telah bapak ibu dan pendiri bangsa kita ini dirikan. Cukup banyak tantangan yang kita hadapi baik internal maupun eksternal, katanya. Pria asli Palembang itu berharap agar umat beragama Indonesia selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Menurutnya di tengah keragaman suku, agama, dan ras di Indonesia, berbagai potensi perpecahan mudah muncul. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran semua pihak agar selalu tenggang rasa dan tidak mudah diadudomba. Kita tentunya mengharapkan bangsa ini tetap utuh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan sampai bangsa ini seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang sudah berantakan. Atau menjadi kisruh seperti Irak dan Suriah yang menyedihkan kita semua, tutur Tito. Dalam kesempatan itu, Tito mengungkapkan rasa bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga besar Persis dalam acara tersebut. Silaturahmi akbar itu dihadiri ribuan anggota Persis dari seluruh Indonesia.sn

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU