Kapolda Jenguk Anggota Korban Pelaku Narkoba

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Feb 2018 18:24 WIB

Kapolda Jenguk Anggota Korban Pelaku Narkoba

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Salah satu kamar di ruang teratai di rumah sakit Samsoeri Mertojoso Polda Jatim didatangi orang nomer satu di Polda Jatim. Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mendatangi anggota Lantas Polrestbes Surabaya, Bripka Yulianto. Machfud bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan. Mereka menjenguk Yulianto yang menjadi korban penabrakan DPO Narkoba yang telah ditangkap, yakni Ifrom Muchtarom,26,asal Benjeng, Gresik. Disana, Yulianto terlihat tengah terbujur diatas tempat tidur. Ia masih terbujur lemas lantaran masih merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya pasca tabrakan itu "Kategori tidak terlalu berat, sudah di ronsen, dokter mengatakan tidak terlalu berat, tapi butuh perawatan beberapa hari ini lah, mungkin besok sudah bisa kembali beraktivitas," tegas Machfud pada awak media. Ia mengimbuhkan Yulianto mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuhnya. Perlu diketahui, penabrakan itu terjadi di dekat Pos Lantas di Jalan Gemblongan Surabaya, tepatnya di depan Gedung Siola. Ketika itu, Yulianto berusaha mencegah Ifron dengan menghadangnya menggunakan sepeda motornya. Mengetahui Ifron tetap tak ingin menghentikan laju mobilnya, Yulianto langsung berhenti di depan mobil Toyota Vios warna hitam dengan platnomor polisi L 1555 QO dengan tujuan Ifron juga berhenti. Namun, Ifron justru memacu kencang mobil yang dikendarainya dan akibatnya Yulianto tertabrak. Yulianto juga hampir terlindas mobil itu. Pasca penabrakan itu, Ifron langsung melarikan diri begitu saja ke arah timur, menuju Jalan Undaan Surabaya. Mengetahui Yulianto tergeletak di jalan raya pasca penabrakan itu, pengendara lain dibantu petugas polantas lainnya mengevakuasi Yulianto ke trotoar jalan. Lalu, Yulianto dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkari Surabaya. "Sebenarnya bukan mengancam polisi, artinya kemarin itu dia (Yulianto) saat mengejar terjadi benturan, tidak secara langsung mengancam, tentu tidak," tegasnya. Machfud mengimbuhkan hal itu dapat menjadi pelajaran bagi semua anggota kepolisian. Ia juga mengimbau sejumlah personelnya untuk lebih berhati-hati lagi. "Saya pesankan pada anggota lantas untuk berhati-hati lagi, iya kalo dia (pelaku) sendirian, nah kalo dua orang tiga orang? Bagaimana?" lanjutnya. Menurutnya, secara teknis tak perlu melakukan hal serupa seperti yang dilaksanakan Yulianto. Kata Machfud, bila dilapangan ada seorang personel kepolisian saja, lebih baik berkoordinasi dengan jajaran lain untuk menghalang pelaku di sisi lainnya. "Ya kalau sendirian lebih baik gunakan komunikasi HT, dari HT bisa stop semua jalan, kekuatan ditambah, pasti pelaku kena tertangkap," tandas lulusan Akpol 1986 itu. Machfud menambahkan, teknis yang digunakan akan lebih bermanfaat dan akurat. Sebab, tak membutuhkan waktu lama dan lebih efisien. "Artinya perlu juga teknis, memang sangat diperlukan,"ujarnya Masih kata Machfud, markas-markas di tempat berkumpulnya narkoba akan dibabat habis. "Markas tempat kumpulnya narkoba, semua kampung-kampung narkoba, harus kami hajar," tegasnya.Ia mengimbuhkan sejumlah titik yang disinyalir menjadi sarang narkoba telah diketahui. Bahkan sejumlah personelnya telah diperintahkannya untuk mendalami dan segera menggrebek kampung narkoba tersebut.B"Saya sudah perintahkan jajaran Polda Jatim untuk mendalami betul mana saja yang menjadi kantong narkoba, pasti akan kami serbu, karena mereka ini sudah keterlaluan," tuturnya. Machfud menuturkan, personel kepolisian harap lebih berhati-hati dalam meringkus pengguna dan pengedar narkoba bukanlah tanpa sebab. Kata Machfud, pengguna dan pengedar narkoba lebih paranoid, sehingga pihaknya harus ekstra hati-hati dan waspada dengan segala perilaku. "Pemakai narkoba itu kan paranoid lah, menangani harus sangat berhati-hati, harus menggunakan strategi yang tepat, pelaku kemarin itu menjadi DPO kami, karena beberapa hari sebelumnya pernah terlibat dalam penggrebekan, tapi lolos, lalu diikuti lagi baru didapatkan bbnya dan pelaku,"paparnya. Machfud lebih lanjut menjelaskan pihaknya juga akan memberikan penghargaan pada Yulianto usai aksi heroiknya untuk berusaha menangkap DPO Narkoba itu mengakibatkan dirinya terluka. "Pasti kami berikan reward untuk anggota polisi yang herois, macam-macam rewardnya, tapi nanti ada tim yang menilai dari Irwasda dan Karo SDM," tutupnya.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU