Kantor Bea Cukai Gresik Tak Sekedar Urusi Penerimaan Negara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 24 Apr 2018 17:02 WIB

Kantor Bea Cukai Gresik Tak Sekedar Urusi Penerimaan Negara

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Kepala Kantor Penerimaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP) Gresik, Indra Gautama kembali menyentil keberadaan Pelabuhan Kali Lamong. Pasalnya, jika saja pelabuhan ini berhasil masuk dalam wilayah kerja Gresik, maka aktifitas kepelabuhanan Gresik akan semakin ramai. Jika bicara soal kedekatan lokasi antara Pelabuhan Tanjung Perak dengan Pelabuhan Gresik, maka Pelabuhan Kali Lamong lebih strategis dan dekat ke wilayah kerja Pelabuhan Gresik. Sayangnya, perjuangan itu kandas sehingga tetap masuk dalam kawasan kerja Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Kita sebenarnya sudah berjuang, cuman kalah argumentasi. Makanya tetap dalam wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Perak," ujarnya dihadapan wartawan, Selasa (24/4/2018). Pada kesempatan yang sama, orang nomor satu di KPPBC TMP Gresik ini, juga menyinggung terkait capaian pendapatan negara melalui Kantor Bea dan Cukai yabg dipimpinnya. Menurutnya, triwulan pertama 2018 pihaknya sudah berhasil mencapai Rp 32,12 miliar dari target selama 2018 sebesar Rp 611 miliar. Ia menambahkan, dari total Rp 32,12 miliar selama triwulan pertama 2018. Rinciannya, bea masuk Rp 4,86 miliar dari targetnya sebesar Rp 64,03 miliar. Bea keluar Rp 798,33 juta dari targetnya sebesar Rp 6,12 miliar. Pabean lain Rp 147,50 juta, dan hasil tembakau (HT) Rp 25,18 miliar dari targetnya Rp 530,05 miliar. Selanjutnya, etil alkohol (EA) Rp 1,12 miliar dari targetnya yang mencapai Rp 5,30 miliar. "Untuk cukai selain diatas kami juga ditarget Rp 3,30 juta. Sementara untuk targetnya belum ada. Sementara untuk barang plastik di triwulan pertama realisasinya belum ada. Sedangkan targetnya sebesar Rp 6 miliar," tambah Indra Gautama. Selama tahun 2017 lanjut Indra, sebagian besar penerimaan di KPPBC TMP Gresik melebihi target. Dari Rp 429,9 miliar yang ditargetkan realisasinya mencapai Rp 626,2 miliar. "Tahun lalu kami mencapai target dalam penerimaan beberapa item mulai bea masuk, bea keluar pabean lain, hasil tembakau (HT), etil alkhohol (EA), cukai lain dan plastik," tuturnya. Dalam APBN 2018 penerimaan KPPBC TMP Gresik ditarget sebesar Rp 611 miliar, atau tumbuh 5,25 persen. "Secara keseluruhan sebagian besar target yang dibebankan di APBN melebihi realisasi di tempat kami," tambah Indra. Masih Indra Gautama, bicara soal KPPBC TMP Gresik, bujan hanya bicara soal berapa banyak penerimaan negera melakui kantor ini. Apalagi, KPPBC TMP tidak hanya fokus penerimaan negara. Melainkan juga, bagaimana pihaknya bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat dari barang larangan, barang terbatas namun keberadaan industri juga tetap bisa tumbuh dengan baik. Mis

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU