Jumat, Bank Sentral China Resmikan Yuan 7,0136 Per Dolar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Agu 2019 16:04 WIB

Jumat, Bank Sentral China Resmikan Yuan 7,0136 Per Dolar

SURABAYAPAGI.com - Peoples Bank of China (PBOC) alias bank sentral China menetapkan kurs tengah yuang pada level 7,0136 per dolar sebelum pembukaan pasar. Lebih lemah 97 poin dari perbaikan sebelumnya pada level 7,0039 dan paling lemah sejak 3 April 2008. Ini merupakan penurunan titik tengah yuan untuk hari ketujuh berturut-turut ke level terendah baru 11 tahun pada Jumat (9/8). Serta kali kedua PBOC menetapkan level patokan harian yang lebih rendah daripada 7 yuan per dolar. Sebuah level yang penting secara psikologis. Pelaku pasar mengatakan kurs tengah ini lebih kuat dari perkiraan. Di mana 0,12% lebih kuat dari perkiraan yakni 70222 per dolar. Di pasar spot valuta asing China, yuan diperbolehkan untuk naik atau turun sebesar dua persen dan tìngkat paritas tengahnya untuk setiap hari perdagangan. Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang barga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap han kerja. Sebelumnya, China membiarkan yuan jatuh melewati level kunci 7 pada hari Senin (5/8), menyentak pasar keuangan global, setelah meningkatnya ketegangan perdagangan A.S. Tetapi bank sentral telah menunjukkan tanda-tanda mencoba menstabilkannya dalam beberapa sesi terakhir. PBOC memungkinkan yuan untuk berfluktuasi terhadap dolar di kisaran 2% dari titik tengah setiap hari. Ini berarti nilai tukar yuan dalam negeri (onshore) lebih tidak lebih volatil dibandingkan dengan yuan luar negeri (offshore). Pada hari Jumat, yuan onshore diperdagangkan pada 7,0481 per dolar. Sementara yuan offshore diperdagangkan pada 7,0765 pada jam 9:36 pagi waktu setempat. Sebelumnya, perlemahan yuan telah membuat Amerika Serikat (AS) geram. Dimana Departemen Keuangan AS menyebut China sebagai manipulator mata uang. AS juga menuduh China sengaja melakukannya demi mendapat keuntungan dagang. Sebab, pelemahan yuan membuat ekspor China lebih menarik di pasar internasional. Selain itu, pelemahan yuan ini juga terjadi setelah pekan lalu Presiden AS Donald Trump secara tak terduga mengumumkan rencana menerapkan tarif 10% untuk barang China senilai US$ 300 miliar yang akan berlaku mulai 1 September. Hal itu dilakukan Trump setelah kedua negara memulai kembali pembicaraan dagang di Shanghai beberapa waktu lalu Namun PBOC membantah telah mendevaluasi mata uangnya demi melawan dampak tarif impor AS. Secara year-to-date, kedua mata uang onshore telah melemah sekitar 2,5%. Analis senior untuk penelitian komoditas pertambangan dan energi di Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar mengatakan itu juga bisa memberi hambatan ke depannya bagi impor China. "Tapi, itu bisa memberikan hambatan besar bagi impor komoditas China dalam beberapa bulan mendatang," tulisnya dalam sebuah catatan, Jumat.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU