Home / Pilpres 2019 : Kubu Paslon 02, usai Kampanye Akbar di GBK Jakarta

Jokowi-Prabowo, Mulai Saling Klaim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Apr 2019 08:56 WIB

Jokowi-Prabowo, Mulai Saling Klaim

Jaka Sutrisna, Riko Abdiono, Rangga Putra Tim Wartawan Surabaya Pagi Pencoblosan tinggal 10 hari lagi, suasana kampanye antar dua paslon semakin panas. Kedua kubu saling mengklaim bakal memenangkan Pilpres 2019 yang jatuh pada 17 April 2019 nanti. Kampanye debat publik tinggal satu kali lagi. Tapi kampanye dalam bentuk rapat akbar tersisa lima hari. Ada hal yang mengejutkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin optimis suara untuk paslon nomor urut 01 di Madura sudah mencapai 60 persen. Sedangkan untuk seluruh Jawa Timur mereka optimis mencapai 70 persen. Untuk Suara di Jatim kubu Prabowo, belum mengklaim keunggulan. Meski demikian, dari semua lembaga survei eksternal kedua paslon, Jokowi-Mafruf masih unggul dari paslon Prabowo-Sandi, meski tipis. Siapa yang sebenarnya yang menjadi pemenang, indikasinya bisa diketahui 17 April sore melalui hitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survei. "Ada perkembangan cukup baik di Madura. Ternyata seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur cukup kondusif. Target pemenangan dari laporan tim TKD di Madura, akan tembus 55 sampai 60 persen suara," kata juru bicara TKN Ahmad Basarah kepada wartawan usai menghadiri peringatan Isra Miraj di halaman wisata Hawai Waterpark, Singosari, Kabupaten Malang, Minggu (7/4/2019). Hal senada juga diungkapkan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur Irjen Pol (Purn), Machfud Arifin, Minggu (7/4/2019) kemarin. Machfud yakin, pasangan calon nomor urut 01 itu bisa meraih kemenangan minimal 70 persen di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. "Mojokerto memorinya bagus. Tahun 2014 Pak Jokowi belum siapa-siapa hanya berangkat dari seorang Gubernur DKI Jakarta, belum berbuat secara nasional angkanya sudah 58 persen. Tahun 2019 ini ya minimal 70 persen," kata Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin di sela acara Konser Rakyat ber-Satu, di Lapangan Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (7/4/2019). Kemenangan 70 persen itu menurut Machfud adalah wajar. Alasannya, Pak Jokowi sudah berbuat untuk nasional. "Sekarang Pak Jokowi sudah banyak berbuat untuk nasional. Jalan tol Mojokerto ke Surabaya cepat-cepat saja sekarang ini. Harapannya ya minimal 70 persen di Mojokerto baik di kabupaten dan kota," harapnya. Jangan kasih Kendor Sementara di kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan optimistis Prabowo-Sandiaga akan meraih kemenangan di Pilpres 2019. Saya kira terang benderang ya," ujar Zulkifli, usai kampanye Akbar di GBK, Jakarta, Minggu (7/4/2019). Apalagi, kata Zulkifli, perolehan suara Prabowo-Sandiaga saat ini sudah sangat bagus. Hal itu berdasarkan riset dan hasil survei internal yang dilakukan pihaknya. "Menurut tim bagian riset, survei dan seterusnya. Kalau kita lihat kemenangan itu terang dan jelas," tambah mantan Menteri Kehutanan era Presiden SBY. "Tinggal 10 hari lagi, jangan kasih kendor!" kata Jokowi disambut riuh pendukungnya di Tangerang, Minggu (7/4/2019) sore kemarin. Dalam pidato politiknya, Jokowi meminta pendukungnya terus bekerja demi kemenangan di Pilpres 2019. Tidak Butuh Kartu Prabowo Subianto Calon presiden meluruskan klaim pemerintah yang menyebut angka kemiskinan di Indonesia terus menurun. Dengan berseloroh, Prabowo menyindir bahwa kemiskinan di Indonesia memang turun, dari kakek ke cucunya. Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (7/4/2019). "Saudara-saudara, ekonomi Indonesia baik, pertumbuhan lima persen. Saudara-saudara sekalian harga-harga terkendali, kemiskininan menurun. Menurun dari kakek ke cucu," kata Prabowo dengan nada bicara yang sengaja ditinggikan. Prabowo juga menyinggung proyek infrasturktur yang dibangun tanpa perhitungan matang. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengkritisi program bagi-bagi kartu ala Joko Widodo. Menurutnya, bagi-bagi kartu tidak menjawab persoalan rakyat yang saat ini membutuhkan lapangan kerja. "Kita membangun banyak infrastruktur, nanti rakyat akan kita bagi kartu-kartu. Bung, kita butuh pekerjaan bukan kartu," kata Prabowo diamini para hadirin. BPN Klaim Paling Besar Usai aksi kampanye akbar Prabowo-Sandi, Minggu kemarin di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, kubu BPN Prabowo-Sandi, mengklaim kampanye pemilu paling besar sepanjang sejarah pemilu pasca reformasi. BPN mengklaim, kampanye dihadiri lebih dari satu juta orang, termasuk di dalam stadion dan diluar stadion. "Artinya yang di dalam dan di luar (GBK). Kita tidak bodoh dong. Kan kita tahu kursinya berapa, kita tahu. Jadi ya jangan salah paham," kata Fadli Zon, Minggu kemarin. Waketum Gerindra itu mengatakan massa mengular di luar kawasan GBK. Fadli menegaskan BPN tahu persis kapasitas GBK. "Penuh dong. Di luar sampai ke jalan-jalan utama, sampai di belakang gedung DPR itu penuh orang," tutur Fadli. Maruf: Bisa Lebih Besar Sementara, Kampanye Akbar Prabowo-Sandi diklaim sebagai kampanye dengan jumlah massa terbesar di GBK direspon KH Maruf Amin. Menurut, cawapres nomor urut 01, massa yang akan hadir di kampanye akbar Jokowi-Maruf pada 13 April mendatang juga tidak akan kalah besar. "Menurut saya biasa aja. Tunggu nanti, 13 (April) nanti," ujar Kiai Maruf saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019). Kiai Maruf mengatakan, pada Pilpres 2014 lalu massa yang hadir juga sangat banyak. Bahkan, kata dia, kemungkinan lebih besar dari jumlah massa kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK. "Saya kira biasalah begitu. Pak Jokowi juga 2014 bisa mengumpulkan massa yang lebih besar. Dan besok mudah-mudahan lebih besar," ucap Ketua Umum MUI ini. Survei LSI dan Kompas Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas pasangan capres - cawapres 01, Joko Widodo dan Maruf Amin, meninggalkan jauh capres-cawapres 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan selisih 20 persen. Elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 56,8 hingga 63,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi 36,8 hingga 43,2 persen. Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres jelang Pemilu 17 April mendatang. Hasilnya pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf unggul dengan 55,4 persen dibanding Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 37,4 persen. Hasilnya selisih elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi 18 persen. Sementara itu survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019, menunjukan elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 49,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi memperoleh 37,4 persen. Sedang, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. Survei ini memiliki margin of error +/- 2,2 persen. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU