Home / Pilpres 2019 : Surat Terbuka untuk Capres Jokowi-Prabowo, Peserta

Jokowi, Emosi Diteriaki Harga-harga di Pasar Tradisional, Mahal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Nov 2018 20:51 WIB

Jokowi, Emosi Diteriaki Harga-harga di Pasar Tradisional, Mahal

Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo, Saat kampanye Pilpres 2019, Anda berdua sama-sama melakukan berbagai manuver politik guna mendapat simpati masyarakat. Salah satunya nyambangi pasar tradisional. Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan. Dinyatakan pasar adalah sebuah lembaga ekonomi tempat bertemunya pembeli dan penjual. Pertemuan baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk melakukan transaksi perdagangan. Saat ini, pasar tradisional telah diubah namanya menjadi pasar rakyat. Pasar ini pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah pusat maupun Daerah, swasta dan BUMN atau BUMD dan pedagang kecil dan menengah. Saya pernah menyaksiikan ada calon kepala daerah berkampanye dengan mendatangi sejumlah pasar tradisional. Saya tanya mereka, lokasi ini dianggap sebagai salah satu lokasi strategis yang mampu menjangkau banyak orang dan gratis tanpa menggelar pertemuan resmi. Mingu (4/11/2018) kemarin, Anda Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo, berkunjung ke pasar rakyat Pasar Anyar, Tangerang, Banten. Hal mengejutkan, setelah blusukan di pasar dan bertanya-tanya soal harga-harga sayur mayor, serta meladeni swafoto dengan emak-emak yang ada di pasar. Anda Calon Presiden Jokowi pun berpesan, jangan ada yang teriak soal harga barang di pasar rakyat sekarang mahal. Anda menegaskan, pernyataan harga makanan di pasar rakyat mahal akan merugikan pedagang pasar tradisional. Anda tak percaya harga komoditas di pasar tradisional melambung tinggi. Pernyataan Anda ini didasarkan catatan Saya saat blusukan di pasar pasar termasuk di Pasar Anyar Tangerang. Anda menegaskan yang selalu menjadi pegangan Pemerintah adalah soal harga kebutuhan rumah tangga adalah inflasi. Maka itu Anda meminta para pihak yang teriak-teriak masuk pasar, keluar pasar menyebut harga-harga di pasar trasdisional mahal. Ini bahaya. Kalau keluar masuk pasar ngomongnya begitu terus, ibu-ibu nggak akan mau masuk pasar tradisional. Mereka pikir harga mahal, nanti pedagang akan ngamuk-ngamuk. Hati-hati statement seperti itu bisa merugikan pasar tradisional dan merugikan pedagang yang ada di pasar," kata Jokowi, dengan mimik seperti orang marah. Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo, Satu hari sebelumnya (3/11/2018) Wakil presiden Anda, Sandiaga Uno berkampanye di Sulawesi Barat. Cawapres Sandiaga, berkunjung ke pasar tradisional Sentral Majene, Sulawesi Barat. Sandiaga mengaku menerima keluhan dari penjual sayur bernama Harapiah terkait sepinya pembeli. Dan keluhan seperti Ibu Harapiah, diakui Cawapres Sandiaga, didengar di berbagai wilayah Indonesia. Sandiaga, menyebut ekonomi Indonesia sekarang sedang tidak bersahabat. Maka itu, ia berjanji dirinya bersama Anda Capres Prabowo Subianto akan memperbaiki kondisi ekonomi rakyat. Tentu bila Sandiaga terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2019. Cawapres Sandiaga bertekad, dengan perubahan ekonomi kerakyatan yang ia usung, ia berjanji, keluhan dan jeritan pedagang dan pembeli tidak terdengar lagi. Sebelumnya, Cawapres Sandiaga, blusukan di pasar Beringharjo Yogyakarta. Pasar destinasi wisata sejak tahun 1758. Di pasar ini ia juga menerima keluhan dari pedagang batik dan makanan. Setelah dari Jogja, Sandi juga blusukan di pasar tradisional Wonodri Semarang, Jawa Tengah. Para emak-emak pedagang langsung menyambut kedatangan Sandiaga bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas. Ternyata, sosok Sandiaga benar-benar menjadi magnet. Menggunakan pakaian santai, kaos kerah dan celana sport ia menyusuri gang pasar yang ada di tengah Kota Semarang . Sandiaga, terkejut ada tempe berbentuk sachet. Meski tempe ini bentuknya kecil, Sandi yakin akan disukai oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Maklum, harga kedelai kini melambung. Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo, Beberapa hari lalu, saya juga belanja di Pasar Tradisional Dukuh Kupang dan Pasar Modern Surabaya. Ternyata pasar rakyat di belakang Mapolsekta Dukuh kupang ini semrawut, berbau dan kemproh. Kendala utama yang saya potret adalah soal kebersihan dan kenyamanan pasar. Berbeda dengan Pasar Modern di Darmo Permai. Meski para pedagang berjualan sayur, daging, dan kebutuhan rumah tangga, juga ada kios makanan aneka macam. Pasar ini, meski pengap (karena juga tak ber-AC ) lingkungannya bersih dan nyaman. Meski pasar tradisional yang telah diubah namanya menjadi pasar rakyat, Anda berdua tetap melirik sebagai salah satu lokasi strategis berkampanye. Maklum, pasar rakyat tetap menjangkau banyak orang tanpa menggelar pertemuan resmi. Pasar Rakyat kerap tempat berinteraksinya emak-emak penjual dan emak-emak pembeli. Tak keliru, Anda berdua menjadikan pasar tradisional primadona untuk bersosialisasi menyampaikan janji-janjinya. Dari sebuah TV swasta, saya menonton, Anda Capres Jokowi dan Sandiaga, Cawapres Anda Prabowo, tampak mengobrol dan mendengarkan keluhan dan usulan dari masyakarat yang ada di Pasar Tradisonal. Bahkan berfoto dan bersalaman. Gambaran ini, menunjukkan pasar tradisional memiliki peran penting dalam peningkatan daya tahan lokal. Dan akal sehat saya berpendapat pasar tradisonal, meski telah dibangun pasar modern, harus tetap dipertahankan sekaligus didorong agar berkembang menjadi lebih baik. Akal sehat saya mengatakan Pasar tradisoonal pun bisa dijadikan salah satu tempat efektif untuk promosi produksi kebutuhan emak-emak. Mengingat, dalam pasar terdapat banyak orang dan kerumunan yang sedang mencari kebutuhannya. Wajar, pasar rakyat sampai kini dijadikan produsen sebagai ajang untuk pengenalan produk-produk yang dimilikinya dengan harapan banyak konsumen tertarik untuk membeli barang produksinya . Saya yang sejak kecil sering ke pasar tradisonal (ibu saya kebetulan baklum mlijo di kampung) pasar rakyat memiliki penghuni yang berdaya juang. Maklum, mereka berjualan sejak tengah malam, menunggu kiriman sayur dan lainnya dari truk-truk. Misal di Pasar Keputran. Dalam pasar, bertemu berbagai macam sifat manusia , tidak memandang status, golongan dan lainnya. Umumnya yang berjualan usia emak-emak sekitar 20-50 tahun. Emak-emak ini bekerja keras dan melakukan semua transaksi dengan harga untuk bersaing. Maklum, mereka tahu harga jual sayur dari penjual grosir yang turun dari truk dan mobil pick-up. Setelah belanja mendampingi ibu, saya berpendapat emak-emak ini bukan pedagang yang malas atau pasi. Mereka seperti terlatih dan terbiasa untuk berjuang dan bersaing. Contoh ibu saya. Saat keluar dari pasar rakyat, tetap menjadi individu yang kuat dan mampu memecahkan permasalahan yang ada dalam hidup sehari-hari sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Praktis, pasar rakyat telah menjadi tempat berjalannya kegiatan atau aktivitas perekonomian mulai produksi, konsumsi maupun distribusi. Sekaligus juga bisa menjadi tempat berkumpulnya manusia untuk mencari kebutuhannya, tentu bermotif ekonomi. Dengan memasuki pasar rakyat bertahun-tahun, akal sehat saya mengatakan pasar tempat erinteraksinya emak-emak (mayoritas) ini, suka atau tidak, telah menjadi pusat kegiatan ekonomi dalam suatu Negara. Akal sehat saya mengatakan tanpa adanya pasar rakyat maka perekonomian negara bisa terganggu bahkan tidak bisa berkembang. Saya menganggap pasar rakyat adalah sebuah benda yang mati namun hidup, hidup dengan segala kegiatan dan aktivitas. Tentu yang mampu mendatangkan dan menghadirkan sebuah kebaikan, kemudahan dan keuntungan bagi semua pihak. Termasuk menjadi tempat Anda berdua menyapa emak-emak dan melakukan cek langsung harga kebutuhan rumah tangga sekaligus suasananya, masih tetap ramai atau menyusut.. Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo, Adalah strategi yang jitu bila Anda berdua, saat memasuki bulan November (kampanye berakhir pertengahan April 2019), Takan memfokuskan Jokowi berkampanye di pasar-pasar tradisional hingga ke komunitas emak-emak. Akal sehat sdaya mengatakan, dengan turunnya ke pasar-pasar tradisional, Anda berdua sangat memperhatikan sarana prasarana pasar rakyat pasar tradisional. Termasuk mekanisme pasar apakah ekonomi yang menyentuh emak-emak telah berjalan dengan baik atau belum. Makanya, Anda berdua selain bertanya juga menyempatkan diri untuk membeli buah buahan. Termasuk bisa mendengar pungli dari pejabat perusahan pasar (Satuan polisi pamong praja (Satpol PP). Siapapun yang akan menjadi presiden 2019-2024, saya berpesan untuk menata kembali pasar rakyat yang telah menjadi lahan mengais rejeki masyarakat kecil. Pesan terutama kepada Cawapres Sandiaga Uno, anak muda yang mau blusukan ke pasar-pasar tradisional mendengar keluhan rakyat. Apalagi, Anda Calon wakil presiden Sandiaga Uno mendapat pesan khusus saat kampanye di Pasar Tugu Bandar Lampung. Pesannya, Anda bila menjadi Presiden pengganti Presiden Jokowi, harus menjadi pelayan rakyat yang baik, benar dan konsisten sesuai janji-janji kampanye. Artinya jangan berbohong. Misal, BPJS jangan dihentikan, bahkan layanannya perlu diperbaiki. Anda Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga, yang telah menawarkan konsep ekonomi kerakyatan yang lebih baik dari ekonomi kerakyatan Presiden Jokowi, diminta kelak bila menjadi Presiden jangan malah minta dilayani rakyat. ([email protected], bersambung)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU