Jembatan Ambrol di Magelang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 24 Jan 2018 11:41 WIB

Jembatan Ambrol di Magelang

SURABAYAPAGI.com - Dua orang warga Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mengalami luka-luka setelah mobil yang dikendarai terperosok ke aliran sungai setempat, Rabu (24/1/2018). Kejadian itu sendiri dipicu ambrolnya jembatan di atas sungai lantaran tergerus aliran air. "Dua orang korban luka ringan yaitu Aryoto (50) dan Tarminah (47), keduanya suami istri warga Dusun Bandongan, Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, di kantornya, Rabu (24/1/2018). Edi menuturkan, peristiwa tersebut bermula saat kedua korban tengah dalam perjalanan menuju pasar untuk berjualan. Sampai di atas jembatan, sekitar pukul 04.00 WIB, tiba-tiba bangunan jembatan mengalami ambrol. Akibatnya, mobil yang tengah melaju langsung terperosok masuk pada bagian depan. Adapun dua orang korban yang berada di dalam mobil mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Menurut Edi, ambrolnya jembatan penghubung Desa Sedayu dan Gondosuli, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang itu karena hujan yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir ini. "Hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir dengan intensitas sedang hingga tinggi menyebabkan arus sungai meningkat. Kondisi tersebut membuat dasar jembatan terus tergerus," terang Edi. Selain itu, gerusan air memicu pergerakan tanah di bawah jembatan yang kondisinya memang rentan ambrol. "Beruntung kedua korban bisa langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," ungkapnya. Saat ini, lanjut Edi, kendaraan korban juga telah dievakuasi oleh petugas. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, akses jalan menuju jembatan tersebut kemudian ditutup. "Sejauh ini, kami juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta pemerintah desa setempat untuk penanganan selanjutnya," pungkas Edi. (dt/cr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU