Jatim Siap Sambut Pemilu Serentak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Apr 2019 14:46 WIB

Jatim Siap Sambut Pemilu Serentak

SURABAYAPAGI.com - Pesta demokrasi akbar lima tahunan Indonesia bakal digelar 17 April hari ini. Untuk yang pertama kalinya, pemilu presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) digelar serentak. Lalu, bagaimana dua lembaga yang masing-masing penyelenggara dan pengawas pemilu bekerja untuk menyukseskan pesta demokrasi ini? Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Choirul Anam menegaskan penyelenggaraan pemilu serentak bakal berlangsung lancar. Pasalnya, semua logistik untuk memfasilitasi hak pilih rakyat sudah rampung 100 persen. Untuk wilayah-wilayah terjauh seperti Kepulauan Masalembu dan Pulau Sapeken, keduanya berada di Kabupaten Sumenep, logistik pemilu telah dikirim terlebih dahulu secara berkala mulai dua pekan sebelum hari H. Pada prinsipnya, Jatim siap menyambut pemilu serentak, papar Choirul optimis. Dalam menyalurkan hak pilihnya nanti, para calon pemilih dilarang mengambil gambar maupun perekam video dengan bentuk alat apapun, termasuk ponsel saat di bilik suara. Hal itu, sambung Choirul Anam, tertuang dalam Peraturan KPU No.3/2009 dan UU No.7/2017 tentang Pemilihan Umum. Selain itu, mantan komisioner KPU Kota Surabaya periode 2009-2014 ini juga meluruskan isu penggunaan e-KTP dalam rangka nyoblos, bisa dilakukan di mana saja. Menurut Choirul, memang benar seorang pemilih bisa menggunakan hak pilihnya hanya dengan menunjukkan e-KTP kepada petugas KPPS. Hanya saja, penggunaan e-KTP itu hanya dilayani di TPS di lingkungan RT maupun RW sesuai alamat di kartu identitas. Sementara itu, KPU Jatim mencatat, hingga pendataan yang paling mutakhir, terdapat 30.912.994 pemilih yang terdaftar di DPT hasil perbaikan ketiga. Selain itu, KPU Jatim juga mencatat ada 125.762 Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang masuk dan 103.861 DPTb yang keluar. Terpisah, Bawaslu Provinsi Jatim telah menggelar identifikasi tempat pemungutan suara yang rawan di 38 kabupaten/kota. Dalam kurun waktu identifikasi selama enam hari (6-12 April), Bawaslu Jatim berhasil mengidentifikasi sebanyak 691 TPS yang rawan politik uang. Daerah rawan politik uang selama masa kampanye tersebut terjadi di Ponorogo, Probolinggo, Situbondo dan Sidoarjo. Dua kabupaten yang disebut pertama, jelas Aang, ditemukan penyebaran bahan kampanye yang disisipi uang dengan jumlah pecahan variatif mulai dari Rp20 ribu, Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Sementara di Situbondo, ditemukan terjadi sosialisasi dengan pemberian sembako. Di Sidoarjo, ada yang menjanjikan memberi amplop saat H-1 maupun hari-H. Selain itu, sambung Aang, untuk daerah rawan serangan fajar, diidentifikasi bakal terjadi di beberapa wilayah Mataraman, Arek, Tapal Kuda dan Pulau Madura. Daerah-daerah ini diketahui memiliki sejarah panjang serangan fajar dalam setiap gelaran pemilu di berbagai level. Untuk mengantisipasi segala bentuk kecurangan, Bawaslu Jatim menerjunkan lebih dari 150 ribuan pengawas yang dibantu relawan pemantau, ungkap Aang. Selain masa prahari-H, pelanggaran dan kecurangan juga bisa terjadi pada hari-H coblosan. Menurut identifikasi Bawaslu Jatim, tahap pemungutan suara di TPS yang paling rentan kecurangan dan pelanggaran adalah pada saat proses pemungutan dan penghitungan suara. Saat ini seluruh jajaran Bawaslu sedang patroli, sebut Komisioner Bawaslu Jatim bidang Pengawasan Aang Kunaifi. Pengawasan ini dilakukan supaya politik uang bisa dicegah. tandasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU