Jatim Bakal Diterjang Cuaca Ekstrem

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Nov 2018 08:47 WIB

Jatim Bakal Diterjang Cuaca Ekstrem

SURABAYA PAGI, Surabaya Hujan lebat mulai mengguyur sejumlah wilayah Jatim. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi, cuaca ekstrem akan terjadi secara merata hingga sepekan ke depan. Berdasarkan pantauan radar citra milik BMKG Juanda, ada lima wilayah di Jatim yang paling rawan diterjang cuaca ektrem. Yakni Kota Surabaya, Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Bangkalan dan Bojonegoro. Cuaca Ekstrem tersebut berupa hujan lebat secara sporadis, hujan es, hingga puting beliung yang berpotensi terjadi pada awal peralihan musim akhir November hingga awal Desember tahun ini. Potensi cuaca ektrem di lima wilayah ini cukup besar. Angin akan bertiup kencang menyertai hujan. Karena itu, masyarakat harus waspada, kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Taufik Hermawan, Selasa (27/11/2018). Menurut Taufik daerah lain juga berpotensi sama, kendati tak separah lima wilayah tersebut. Apalagi hujan sudah merata di 38 kabupaten/kota di Jatim. Kami akan update terus perkembangan cuaca untuk semua wilayah, tutur dia. Taufik menambahkan, cuaca ektrem ini biasanya terjadi sore hari. Diawali dengan awan comuluninbus (awan CB) yang berwarna hitam pekat. Maka kalau melihat awan CB seperti itu, harus waspada. Sebab biasanya, hujan akan turun disertai angin kencang. Kadang turun hujan es dan muncul angin puting beliung, katanya. Terkait potensi ini, lanjut Taufik, BMKG telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing wilayah. Sehingga bisa diambil langkah antisipasi. Kendati demikian, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada. Yakni terus memantau kondisi cuaca melalui media sosial atau informasi dari BPBD setempat. Kewaspadaan ini penting. Sebab, cuaca ektrem bisa muncul mendadak, tandasnya. Box Culvert Sememi Sementara itu, di saat hujan mulai terus mengguyur kota Surabaya, sejumlah proyek saluran air malah belum selesei. Seperti pembangunan saluran tipe A (saluran diversi Gunungsari) berupa pemasangan box culvert di Jalan Sememi, Surabaya. Hingga Selasa (27/11) kemarin, proyek yang dikerjakan Dharma Perdana Muda Media Cipta Perkasa Jo baru selesei sekitar 50%. Padahal, sesuai papan proyek di lokasi, pembangunan harus selesei pada hari ini, 28 November 2018. Dari pantauan Surabaya Pagi, sejulah keramik yang sudah dipasang banyak yang pecah. Padahal kondisi jalan masih belum dipakai untuk kendaraan besar seperti truck atau alat berat. Seperti terlihat di depan kampus Wijaya Putra, keramik yang terpasang di trotoar banyak yang pecah dan rusak. Ini mengganggu siswa yang keluar masuk sekolahan. "Iya pak, bahaya juga kalau terjatuh pas keburu masuk sekolah. Padahal kan jalannya belum digunakan, kok rusak," kata Andik, salah satu siswa mahasiswa. **foto** Selain itu, sejumlah pembatas jalan terlihat retak dan membahayakan pengguna jalan. Terutama pengendara roda dua. Terlebih, ketika jam berangkat dan pulang kerja tiba, banyak yang saling mendahului dari kiri hingga bisa membuat kaki pengendara roda dua terkadang terperosok ke dalam retakan tersebut. Bahkan, paving yang menjadi pembatas jalan dengan trotoar yang baru dipasang terlihat miring dan seakan dikerjakan asal-asalan agar target cepat selesai. "Saya merasa para pekerja itu dipaksa menyelesaikan secepatnya mas oleh kontraktornya. Jadi kerjanya ngawur, yang penting bisa selesai. Lah bulan-bulan lalu ngapain saja, kok ndak digarap-garap, pas hujan tiba dan mau selesai kok di garap," ujar Suminah, salah satu warga yang membuka warung kopi di samping pengerjaan box culvert, Selasa (27/11/2018). **foto** Kegeraman Suminah, memang beralasan, sebab usaha warung kopinya menjadi sepi imbas dari pembangunan box culvert yang tak kunjung selesai. "Dibuka itu ya sepi, ndak dibuka makan apa saya nanti," kata Suminah. Saat Surabaya Pagi mencoba konfirmasi pihak Kontraktor dengan mendatangi kantor sekertariatan yang terletak di Jalan Makam Babat Jerawat. Namun, di kantor yang terbuat dari box kontainer tersebut tidak ada aktivitas. Hanya para pekerja yang sedang keluar masuk mengambil keramik. "Kalau mau tanya ke pak Iwan atau Pak Riski mas. Biasanya kalau ndak di sini ya di proyek sebelah timur," kata Sumino, salah satu pekerja proyek. Kepada Surabaya Pagi, Sumino mengatakan dirinya masih dua minggu bekerja sebagai tukang memasang keramik trotoar. Ditanya terkait banyaknya keramik yang rusak, pria yang akrab di panggil Pak No ini mengatakan bukan timnya yang mengerjakan, melainkan tim sebelumnya. "Itu bukan pekerjaan tim saya, tim saya baru dua minggu mas," kata Sumino. Sumino menambahkan jika dirinya tidak mengetahui kapan proyek tersebut selesai, namun dirinya sudah mendapatkan perintah agar menyelesaikan secepatnya pemasanga keramik di trotoar. Dan yang pasti belum ada pemberitahuan jika hari ini (Rabu,red) terakhir bekerja. "Saya ndak tau mas kapan selesainya. Yang pasti ndak ada perintah cepat selesai atau kerja terakhir. Coba sampean datangi pak Rizki atau Iwan di tempat pengecoran sana mas," tutup Sumino. Mendapat informasi dari Sumino, Surabaya Pagi mencoba mendatangi tempat pengecoran tepatnya di dekat Pasar Sememi. Setelah tiba, kami mencoba mencari Iwan atau Rizki. Namun, para pekerja yang melakukan aktivitas mengatakan jika keduanya berada di kantor sekretariat. "Kayaknya di kantor sana mas, deket makam sana," cetus sopir bego. Plengsengan Ambrol Selain itu, plengsengan atau bibir Sungai Kalimas di Jalan Karet, ambrol, Selasa (27/11/2018). Tiang listrik penyangga gardu tiang travo dan kabel, terpaksa di bongkar untuk menghindari putusnya kabel listrik. Arus lalu lintas juga dialihkan. Ambrolnya plengsengan sungai itu terletak di seberang Gang Bibis III, Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya. "Kalau ambrolnya, kata warga sejak pukul 08.15 Wib pagi tadi. Kira-kira 30 meter yang ambrol," sebut Biyakto, staf Kelurahan Bongkaran di lokasi. Setelah mengetahui bantaran sungai di sano ambrol atau longsor, warga menghubungi command center 112 Pemkot Surabaya. Akhirnya sekitar pukul 09.00 Wib, sejumlah petugas pekerjaan umum dan PLN tiba di lokasi. n jmi/alq

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU