Jatanras Polda Jatim Gerebek Pabrik Cemilan Bidaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Jan 2020 20:25 WIB

Jatanras Polda Jatim Gerebek Pabrik Cemilan Bidaran

SURABAYAPAGI.COM,Surabaya - Maraknya makanan dan minuman Kadaluarsa atau tak layak dimakan banyak beredar di Jawa Timur. Dan kemarin (7/1/2020), sebuah pabrik cemilan bidaran di Desa Tukum, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, digerebek aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim. Diduga, cemilan bidara itu mengandung unsur berbahaya bagi kesehatan karena menggunakan bahan tak layak. Pabrik tersebut digerebek aparat Polda pada Jumat, (3/1/2020). Polisi bergerak setelah menerima informasi dari masyarakat tentang adanya produksi cemilan anak-anak yang diduga menggunakan bahan tak layak. "Ini terkait kasus pangan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, di lokasi. **foto** Dan menurut Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol. Pitra Andreas Ratulangi, pihaknya baru menetapkan satu tersangka berinisial IS, pemilik pabrik. Cemilan bidaran itu diproduksi tersangka dengan menggunakan, di antaranya, bahan telur. Diduga berbahaya bagi kesehatan karena telur yang dipakai kebanyakan sudah busuk. Telur-telur itu dipasok tersangka dari seseorang dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Telur itu diolah bersama tepung tapioka dan bahan lainnya kemudian digoreng, kemudian diaduk hingga terlumuri bumbu balado berwarna oranye. Cemilan itu dibungkus dengan plastik transparan bertulisan Garuda. "Ada juga telur yang gagal menetas dicampurkan ke olahan," ujar Pitra. Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, Bayu Wibowo Ignasius, mengatakan berdasarkan hasil Uji laboratorium, telur yang dipakai tersangka mengandung bakteri escherichia coli atau E. Coli. "E. Coli ini menyebabkan diare dan diketahui diare jadi salah satu penyebab kematian," tandasnya. Pengamatan di lokasi, tempat produksi bidaran milik tersangka berada di lahan seluas kira-kira dua kali lapangan badminton. Tempatnya mirip gudang terbagi menjadi empat ruangan. Di ruang tengah, terdapat dua mesin pengolahan dan pencetak bidaran, dua penggorengan besar, dan tiga alat pengaduk bidaran goreng dengan bumbu. Berkarung-karung tepung tapioka juga berada di ruang tengah. Tak jauh dari situ juga disimpan tumpukan bidaran siap makan dan bumbu kering balado terbungkus plastik besar. Di ruang kanan, ratusan telur yang berbau menyengat tersusun. Ruang uang kiri dipakai untuk menyimpan bidaran yang sudah terbungkus rapi dan siap edar.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU