Jalan Panjang Blok Masela Tuai Apresiasi Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jul 2019 18:19 WIB

Jalan Panjang Blok Masela Tuai Apresiasi Jokowi

SURABAYAPAGI.com - Setelah menjalani jalan panjang dan berliku selama 20 tahun, plan of development (POD)Blok Masela akhirnya ditandatangani. Semula POD itu akan ditandatangani pada 28 Juni 2019 pada saat summit G20 di Osaka Jepang, yang rencananya akan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Tapi, penandatangan POD di Osaka ternyata ditunda. Penundaan itu sempat merebakkan spekulasi bahwa masih terjadi ketidaksepakatan pada hasil revisi POD, yang diajukan oleh Inpex. Namun, pendatangan POD, pada Selasa (16/7/2019) di Istana Medeka, telah menepis spekulasi tersebut. Penandatangan POD itu sekaligus menandai dimulainya tahapan Proyek Blok Abadi Masela, pada tahapan konstruksi pada 2020 dan tahapan produksi pada 2024. "Persetujuan pemerintah terhadap pembangunan blok Masela sudah diberikan. Jadi kami lapor, kami serahkan persetujuannya di hadapan Bapak Presiden," ujar Jonan. Persetujuan revisi PoD ini diserahkan langsung oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Sucipto kepada Presiden dan CEO Inpex Incorporation Takayuki Ueda dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi. Dokumen PoD Blok Masela sendiri sudah ditandatangani Jonan pada pekan lalu. Jonan mengatakan pengembangan Blok Masela menghabiskan total biaya pengembangan lapangan mencapai 18,5 miliar dolar AS sampai 19,8 miliar dolar AS. Pengembangan blok ini akan menyerap ribuan tenaga kerja baik saat konstruksi maupun onstream. "Pada saat pembangunan dapat menyerap 30 ribu tenaga kerja langsung maupun pendukung dan saat beroperasi akan menyerap tenaga kerja antara 4 ribu sampai 7 ribu orang termasuk pembangunan industri petrokimia," kata Jonan. Setelah menyetujui Rencana Pengembangan atau Plan of Development (PoD) Proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela, Menteri ESDM Ignasius Jonan hari ini, Selasa (16/7) melaporkan secara langsung persetujuan pengelolaan Blok Masela tersebut kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta. Presiden Jokowi menyambut positif atas langkah konkret yang diambil oleh Kementerian ESDM dalam menarik investasi di sektor migas. "Meskipun negosiasi alot akhirnya pada hari ini kita bisa menyelesaikan investasi yang sangat besar. Ini sangat berarti untuk Indonesia," ungkap Dwi Soetjipto menggambarkan apresiasi Presiden Jokowi. Secara rinci, Presiden menekankan tiga pesan penting untuk proyek ini. Pertama, komitmen Inpex sesuai dengan apa yang tertuang di PoD dan arahan pemerintah lewat Kementerian ESDM. Kedua, memaksimalkan lokal konten dan ketiga adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal. President & CEO Inpex Takayuki Ueda mengatakan, konsep pengembangan proyek telah mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi skema LNG darat. "Lapangan Gas Abadi yang mempunyai produktivitas reservoir sangat bagus menumbuhkan harapan untuk mengembangkannya secara efisien dan menjadikan lapangan ini beroperasi secara stabil dalam memproduksi gas alam cair (LNG) untuk jangka waktu yang panjang," kata Takayuki. Sebagai tambahan atas persetujuan revisi PoD, Pemerintah juga menyetujui permohonan untuk alokasi tambahan waktu selama 7 tahun dan perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja atau Blok Masela selama 20 tahun hingga 2055. Selanjutnya, Inpex akan terus bekerja bersama Shell sebagai mitra kerja untuk memulai aktivitas persiapan yang diperlukan dalam rangka melaksanakan kegiatan Front End Engineering Design (FEED).

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU