Investasikan Miliaran Dolar di Empat Wilayah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Apr 2019 11:21 WIB

Investasikan Miliaran Dolar di Empat Wilayah

SURABAYAPAGI.com - Indonesia memperkirakan investasi China senilai miliaran dolar oleh perusahaan-perusahaan China di empat wilayah Indonesia yang diperuntukkan sebagai pendorong pertumbuhan di masa depan, kata kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tom Lembong. Tom Lembong mengatakan bahwa salah satu saran yang dia berikan kepada China mengenai Inisiatif Sabuk dan Jalan adalah untuk melibatkan para profesional yang dapat menyusun kesepakatan investasi China yang adil dan layak secara finansial untuk rencana ambisiusnya dalam meningkatkan perdagangan dan konektivitas global. Untuk itu, BKPM menandatangani perjanjian minggu lalu dengan CICC, bank investasi China, untuk meneliti investasi Sabuk dan Jalan baru di Indonesia, kata Tom Lembong dalam sebuah wawancara eksklusif dengan South China Morning Post. Pembenaran utama dari kesuksesan BRI adalah ketika proyek dapat memanfaatkan pasar modal, kata Tom Lembong di sela-sela Forum Sabuk dan Jalan kedua, yang dia hadiri sebagai bagian dari delegasi tingkat tinggi Indonesia yang dipimpin oleh wakil presiden Jusuf Kalla. Di forum tersebut Jusuf Kalla berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dan Wakil Presiden Wang Qishan. Saya yakin dalam lima hingga 10 tahun ke depan, Inisiatif Sabuk dan Jalan akan merangsang investasi tambahan, mungkin hingga puluhan miliar dolar, dan apa yang kedua belah pihak coba untuk pastikan sekarang adalah kualitas investasi, bukan hanya kuantitas, kata Lembong. Saat ini, satu-satunya proyek Sabuk dan Jalan China di Indonesia adalah kereta api cepat Jakarta-Bandung senilai $6 miliar. Lembong sebelumnya mempertanyakan kelayakan jalur kereta api cepat sepanjang 142 kilometer itu dan kurangnya transparansi proyek?yang dikatakan sebagian besar didanai oleh pinjaman dari China Development Bank milik pemerintah China. Jalur kereta api itu telah tertunda karena masalah pembebasan lahan dan penundaan lain sejak diluncurkan dua tahun lalu. Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yang tumbuh 5,2 persen tahun lalu, bertujuan untuk menyalurkan investasi Sabuk dan Jalan ke empat koridor ekonomi untuk menghubungkan Visi Poros Maritim Global Presiden Joko Jokowi Widodo. Jokowi berjanji, ketika ia pertama kali menjabat, untuk meningkatkan infrastruktur dan kegiatan ekonomi di seluruh kepulauan Indonesia dan menjadikan negara ini menjadi pusat perdagangan maritim yang berpengaruh. Lembong mengatakan empat zona, terutama tiga di wilayah utara Indonesia, tumpang tindih dengan koridor maritim yang diidentifikasi dalam inisiatif dan akan mengurangi duplikasi atau kurangnya sinkronisasi proyek yang dapat menyebabkan pemborosan dan hasil kualitas yang buruk. Setiap koridor ekonomi memiliki keuntungan bagi investor, kata Lembong. Sebagai contoh, sumber daya PLTA Kalimantan Utara dapat menyuplai aluminium smelter dengan energi listrik murah tapi bersih sementara Sulawesi Utara mengalami peningkatan pariwisata dengan 180.000 turis China yang mengunjungi wilayah tersebut tahun lalu, naik dari hanya 12.000 di tahun 2013. Sekitar 2,1 juta turis China mengunjungi Indonesia tahun lalu, menjadikan China sebagai sumber wisatawan terbesar kedua. Perdagangan dan investasi dua arah juga telah berkembang, menggarisbawahi kuatnya hubungan Indonesia China, kata Lembong. Perdagangan bilateral, yang tidak termasuk minyak dan gas, senilai $72,66 miliar, naik dari $52,45 miliar pada tahun 2013, sementara investasi dari China ke Indonesia naik menjadi $2,38 miliar tahun lalu, dari $297 juta pada tahun 2013.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU