Ini Tanggapan M. Nabil Mengenai Gaji Atlet Non PON

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Nov 2019 16:00 WIB

Ini Tanggapan M. Nabil Mengenai Gaji Atlet Non PON

SURABAYAPAGI.com - Pencoretan cabang olahraga pada pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 berikan dampak buruk bagi atlet cabor non PON Jatim. Salah satunya pemberhentian honor atlet cabor non PON. Hal tersebut terpaksa dilakukan KONI Jatim, sebab KONI Jatim terikat aturan hukum bahwa gaji hanya bisa diberikan kepada puslatda cabor yang dipertandingkan di PON. Pemberhentian honor ini tidak hanya berlaku bagi atlet, tetapi juga seluruh personel yang terlibat di puslatda. Misalnya, pengurus dan pelatih. Namun, meski tidak mendapt honor, KONI Jatim berjanji akan tetap memfasilitasi para atlet cabor non PON. Janji KONI Jatim sendiri yakni, pembinaan dan upaya regenerasi tidak akan terputus. Pihaknya berkomitmen untuk tidak membubarkan pelatihan yang sudah dilakukan cabor selama bertahun-tahun. Serta KONI Jatim berjanji masih akan membiayai agenda try out maupun training camp di luar negeri. Begitu pula jika ingin mendatangkan pelatih asing. Tetapi, memang diseleksi untuk atlet-atlet terbaik saja, kata Nabil. Sementara off dulu untuk honor, kecuali ada kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan, kata M. Nabil, wakil ketua umum KONI Jatim, ketika dihubungi kemarin. Mereka memang tidak menerima honor, tetapi tetap kami fasilitasi, lanjut dia. Fasilitas itu tetap diberikan karena mengingat, ebagian besar di antara mereka menggantungkan penghidupan dari profesi atlet. Tidak punya pekerjaan lain atau usaha. Gaji dari KONI Jatim adalah sumber penghasilan satu-satunya. Kami ndak tega sebetulnya, ndak sampai hati, ujar Wakil Ketua Umum KONI Jatim M. Nabil kemarin. Kami juga kepikiran, wong itu kegiatan mereka dan sudah lama menyiapkannya. Biaya yang dikeluarkan juga nggak sedikit. Kami juga memikirkan posisi atlet. Tapi, kami bisa disalahkan oleh tim pemeriksa kalau ada cabor yang nggak ikut PON, tapi digaji, papar dia. Jika tidak ada solusi bagi mereka, situasi tidak gajian itu akan berlangsung lebih lama dari yang direncanakan. Untuk tahun depan, KONI Jatim masih mencari format baru supaya ada win-win solution guna mengatasi persoalan tersebut.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU