Ini Sebabnya Dusun di Jombang Krisis Air

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 19 Sep 2020 16:58 WIB

Ini Sebabnya Dusun di Jombang Krisis Air

i

Tandon air bersih program PAMSIMAS. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Saat ini di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memasuki musim kemarau. Dan dampak dari musim kemarau, salah satunya yakni krisis air bersih.

Krisis air bersih dialami oleh warga di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang sejak sekitar dua bulan terakhir ini. Dusun Wonorejo terdapat 48 kepala keluarga (KK) atau 180 jiwa.

Di Dusun Wonorejo, ada program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) yang dibangun pada tahun 2019. Namun, PAMSIMAS ternyata bermasalah.

Pipa PAMSIMAS yang disalurkan ke rumah-rumah warga, air tidak bisa mengalir lancar. Bahkan saat kran air dibuka, tidak ada setetes air pun yang keluar.

Sekretaris Desa Ngrimbi, Sucipto mengatakan, memang program PAMSIMAS yang dibangun pada tahun 2019 ini, saat ujicoba air mengalir lancar. Tapi usai diresmikan Bupati Jombang, airnya tidak mengalir.

“Itu pengalirannya tidak bisa lancar. Hanya bisa dipakai satu setengah jam saja. Setelah itu ya mati,” katanya, kepada jurnalis dilokasi, Sabtu (19/9/2020).

Sucipto menjelaskan, bahwa krisis air terjadi sejak Juli lalu. Dan untuk suplai kebutuhan air bersih warganya, pemerintah desa droping air bersih mengambil ke Dusun Kopen.

“Pemerintah desa harus droping air. Ambil dari Dusun Kopen sebanyak 4000 liter. Dan itu dilakukan setiap dua hari sekali,” tukasnya.

Sementara itu, Basuni (25), warga Dusun Wonorejo mengungkapkan, bahwa dirinya terpaksa mengangsu ke Dusun Ngrimbi dan mengambil air di sungai. Pasalnya, di rumah tidak ada airnya.

"Jarak dari rumah ke Ngrimbi sekitar dua kilometer. Selain itu saya ambil ke sungai. Tapi ya itu, sungainya warnanya hijau," ungkapnya.

Basuni menerangkan, bahwa air yang diambil dari sungai digunakan untuk nyuci, mandi, buat ternaknya dan lainnya. Dan setiap musim kemarau, keadaan yang dialaminya seperti ini.

"Ya terpaksa mas, mau bagaimana lagi. Ya saya berharap kepada pemerintah agar sumber air dapat dilancarkan kembali," pungkasnya.

Baca Juga: Satgas Pangan Jombang Cek Kestabilan Pasokan dan Harga Bapok


Selain melakukan upaya mandiri, pemerintah desa juga telah melaporkan krisis air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan ditindaklanjuti dengan droping air bersih dua tangki beberapa hari yang lalu. suf

Baca Juga: Pecah Ban, Bus Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU