Ini Alasan Dokter Spesialis Tolak Ditugaskan ke Bawean

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Des 2019 21:34 WIB

Ini Alasan Dokter Spesialis Tolak Ditugaskan ke Bawean

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Hingga saat ini tidak ada satupun dokter spesialis yang bersedia ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Masud Bawean. Hal tersebut membuat pelayanan masyarakat yang ada disana tidak dapat dilakukan secara maksimal. Salah satu alasan penolakan tugas tersebut yakni karena insentif yang diberikan kecil. Ketua Komisi IV DPRD Gresik Muhammad mengatakan pertimbangan dokter spesialis itu berkaitan dengan insentif. Anggaran insentif yang disediakan terlalu kecil bagi dokter spesialis. Yakni hanya Rp 20 juta perbulan. Tentunya banyak yang keberatan, apalagi dokter spesialis yang sudah membuka prektek. Tentu jumlah insentif itu terlalu kecil, terangnya. Karena itu, pihaknya berharap Dinkes membuat kebijakan tersendiri terkait keberadaan spesialis di Bawean. Terutama soal insentif itu. Apalagi ketiga dokter spesialis yang saat ini bertugas di Bawean kontraknya akan berakhir 31 Januari nanti. Dinkes harus memperbaharui kontrak itu lagi. Sementara itu, Direktur RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati Sp.THT-KL mengatakan di RS Ibnu Sina memang terdapat tiga dokter spesialis anestesi. Meski demikian pihaknya tak bisa langsung memberikan persetujuan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya praktek dokter spesialis yang berkaitan dengan pelayanan BPJS, ucapnya. Endang juga mengatakan, meskipun dia menyetujui dan memberikan surat tugas kepada dokter spesialis yang bersangkutan, belum tentu mereka mau untuk praktek di RSUD Umar Masud Bawean. Sebab, mereka memiliki pertimbangan. Nah ini yang sedang kami bahas. Tidak hanya terkait penugasan. Tetapi juga bagaimana dokter itu nanti disana, imbuhnya. Selain dokter spesialis anestesi, kebutuhan mendesak di RSUD Umar Masud Bawean itu juga terkait spesialis anak. Di Ibnu Sina sendiri, ada empat spesialis anak. Namun, Endang mengatakan tidak sepenuhnya siap ditugasi. Penyebabnya, ada satu dokter akan melanjutkan pendidikan. Dan ada dokter yang sedang masa kehamilan. Jadi tinggal dua dokter. Kan tidak mungkin satunya ditugaskan. Karena Ibnu Sina rs rujukan regional, jelasnya. Untuk itu, saat ini pihaknya belum bisa mengambil keputusan terkait rencana sharing itu. Sebelumnya, untuk pengadaan dokter spesialis di Bawean itu, Dinas Kesehatan Pemkab Gresik menegaskan akan melakukan sharing dengan Ibnu Sina. Namun, rencana itu terkendala aturan BPJS Kesehatan. BPJS meminta surat tugas dari provinsi.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU