Ingin Hidup bak Sosialita, Staf Keuangan Gelapkan Rp 200 Juta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Okt 2020 21:24 WIB

Ingin Hidup bak Sosialita, Staf Keuangan Gelapkan Rp 200 Juta

i

Putri Andalyah Ristanti, yang diamankan oleh Polsek Sukolilo Surabaya. Foto : Polsek Sukolilo untuk SP

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Diduga karena ingin hidup mewah seperti para sosialita, ibu dua anak yang bekerja sebagai staff keuangan di sebuah perusahaan, diduga telah menggelapkan uang perusahaannya sebesar Rp 200 juta. Kini, wanita berhijab 30 tahun bernama Putri Andalyah Ristanti ini, meringkuk di tahanan Polsek Sukolilo.

Baca Juga: Curi Motor di Masjid, Pria Sutorejo Lebaran di Penjara Polsek Sukolilo

Penahanan dan penetapan tersangka Putri Andalyah Ristanti, warga Jalan Tenggumung Baru Selatan, Kelurahan Pegirian, Semampir, Surabaya ini atas laporan perusahaan dia tempat bekerja. Modusnya perempuan 30 tahun ini, melakukan mark up tagihan rekening PLN dan PDAM. “Dalam penyelidikan, diketahui pelaku ini memanipulasi data tagihan air di PT ABS Modern Surabaya,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Zainul Abidin, Rabu (21/10/2020).

Penangkapan pelaku, kata Zainul berawal dari laporan pemilik perusahaan PT ABS Modern, Setia Budi yang merasa dirugikan akibat penggelapan di perusahaannya tersebut. "Tersangka ini sebenarnya menggelapkan uang perusahaan sekitar Rp 200 juta. Namun yang bisa dibuktikan perusahaan hanya Rp 100 juta," terang Kapolsek Sukolilo, AKP Subiyantana, Rabu (21/10/2020).

Subiyantana menjelaskan, tersangka merupakan staf keuangan salah satu perusahaan yang berkantor di Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya. Karena sudah 10 tahun dipercaya, tersangka dengan mudah memanipulasi setiap laporan keuangan perusahaan.

Dalam pemeriksaan terungkap bahwa tersangka me-mark up tagihan PLN dan PDAM atas perusahaan hingga senilai Rp. 101.928.003,-. Setelah di-mark up dan tagihan dipenuhi perusahaan, tersangka tidak membayarkannya dan dipakai untuk keperluannya pribadi.

Baca Juga: Kepergok Penjaga Parkir, Bandit Curanmor di Masjid Surabaya Diamuk Massa

"Dari keterangan pelapor, sebenarnya banyak yang di-mark up oleh tersangka. Namun yang terbukti yaitu mark up atas tagihan PLN dan PDAM tersebut," beber Subiyantana.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 374 dan atau 372 KUHP tentang penipuan atau penggelapan.

Dari penangkapan tersebut polisi, mengamankan barang bukti rekening tagihan asli PDAM dan PLN milik PT ABS Modern dan rekening tagihan fiktif PLN dan PDAM serta rekening koran Bank BCA dan Bank Mandiri.

Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Uang Infaq Masjid Annur Sekarkurung Resmi Dilaporkan Polisi

Sementara Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin menambahkan, tersangka sudah bersuami dan memiliki dua anak. Tersangka menilap uang perusahaan untuk mengikuti gaya hidupnya agar bisa menyandang status sosialita.

"Perbuatan itu dilakukan tersangka untuk memenuhi gaya hidupnya," tandas Abidin. tyn/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU