Industri Film Indonesia di Lirik Jaringan Sinema Luar Negeri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Des 2019 14:04 WIB

Industri Film Indonesia di Lirik Jaringan Sinema Luar Negeri

SURABAYAPAGI.COM,Jakarta - Banyaknya penonton film di Indonesia membuat perusahaan jaringan sinema asal Meksiko, Cinepolis, tertarik untuk melebarkan sayapnya di Indonesia. Di tahun ini saja, terdapat cukup banyak film Indonesia yang berhasil menembus angka hingga jutaan selama penayangannya. Dilan 1991, contohnya, meraih 5,235,411 penonton, Dua Garis Biru dengan 2,538,473 penonton, dan My Stupid Boss 2 dengan 1,876,052 penonton. Menurut CEO PT Cinemaxx Global Pasifik Gerald Dibbayawan, menilai bahwa apabila pembuat film juga terus membuat film-film berkualitas, pertumbuhan jumlah penonton juga akan meningkat. Tingginya pertumbuhan industri film nasional juga akan semakin lebih progresif apabila didukung dengan peningkatan jumlah layar. "Industri film Indonesia terus bertumbuh dan menurut saya, jika didukung dengan layar yang semakin dinamis, akan menjangkau lebih banyak lagi penonton domestik," kata Gerald saat ditemui di Jakarta, Rabu. Selain itu, Indonesia dengan demografi penduduk yang didominasi oleh milenial dan generasi Z juga menjadi salah satu faktor yang mendorong Cinepolis membuka cabang di Indonesia. Menurut Gerald, Indonesia adalah pasar yang besar tapi bioskopnya belum banyak. "Ada kesempatan buat kami membuat screen lebih banyak lagi," paparnya. Terlepas dari itu, PT Cinemaxx Global Pasifik, salah satu grup sinema terbesar dan paling cepat berkembang di Indonesia, mengumumkan rebranding besar untuk mencerminkan evolusi dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan pengalaman sinema terkini yang berkelas dunia bagi para penggemar film Indonesia. Dengan segera, perusahaan akan beroperasi di bawah merek dan identitas baru Cinepolis.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU