Indonesia Rebut Dua Gelar Juara di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2019

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Jul 2019 14:33 WIB

Indonesia Rebut Dua Gelar Juara di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2019

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Indonesia sukses membawa pulang dua gelar juara dari Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior (AJC) 2019. Dua gelar itu, datang dari ganda campuran dari pasangan Leo Rolly Carnando-Indah Cahya Sari serta ganda putra, Leo berduet dengan Daniel Marthin. Dengan tambahan dua emas, Indonesia sukses mengumpulkan dua medali emas dari perorangan dan satu perak dari nomor beregu di AJC 2019. Pencapaian tersebut memperbaiki prestasi tahun 2018, Indonesia hanya memperoleh satu emas dan tiga perunggu dari nomor perorangan. Bertanding di Suzhou Olympic Sports Center, Tiongkok, Minggu, 28 Juli 2019, Leo-Indah mengamankan satu gelar lebih dulu setelah mengalahkan wakil tuan rumah Feng Yan Zhen-Lin Fang Ling. Butuh perjuangan selama 79 menit, sebelum akhirnya unggulan pertama ini sukses menaklukan lawannya dalam skor ketat 16-21, 22-20, 22-20. "Alhamdulillah, kami bersyukur hari ini bisa menang dan mempertahankan gelar untuk Indonesia. Dari awal, kami memang ingin ada yang naik ke podium dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya, entah kami atau ganda putra. Apalagi, keluarga di rumah juga menonton, jadi kami di pertandingan ini ingin memperlihatkan permainan yang maksimal," kata Indah. Laga final ganda campuran ini berjalan cukup dramatis. Leo-Indah mengawali dengan tekanan besar dari lawan. Sempat tertinggal 0-7, tapi Leo-Indah berhasil mengejar ketertinggalan. Namun, belum ada celah untuk merebut kemenangan. Di gim kedua, permainan semakin ketat. Masih terus di bawah tekanan Feng-Lin, Leo-Indah berusaha untuk keluar. Bahkan ketika tertinggal 18-20, mereka tidak menyerah. Mereka mampu bangkit dan merebut empat poin terturut-turut, untuk menutup permainan dengan kemenangan. Di gim penentuan, permainan sempat ketat di awal, namun Leo-Indah mampu membawa keunggulan 15-9. Namun, permainan kembali tegang saat lawan justru mampu menambah enam poin berturut-turut dengan mudah. Sempat terjadi jus, beruntung Leo-Indah mampu mengatasi poin-poin kritis dan akhirnya kembali memetik kemenangan. "Di awal kami akui kalahstart, jadinya tertekan lawan terus. Leo juga belum dapat feeling mainnya. Baru di gim kedua, perlahan kami mulai menemukan ritmenya. Di poin kritis saat tertinggal 18-20, kami berusaha main yakin saja. Tidak berpikir soal poin, yang penting aman dulu. Di gim penentuan, juga kami tidak menyangka bisa dapat poin terakhir. Karena posisinya sudah sulit," kata Indah.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU