Indonesia Mengantuk, Sebuah Refleksi Kesehatan Tidur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jan 2018 09:05 WIB

Indonesia Mengantuk, Sebuah Refleksi Kesehatan Tidur

SURABAYAPAGI.com - Beberapa waktu lalu media diramaikan kisah seorang anak yang tidur selama 13 hari. Selang beberapa waktu, seorang tokoh nasional terekam media terantuk-antuk tertidur dalam sebuah acara pernikahan. Sebelumnya juga sempat beredar foto tokoh tersebut dalam perawatan di rumah sakit menggunakan masker khas yang digunakan untuk mengatasi ngorok. Tiba-tiba istilah narkolepsi, hipersomnia, bahaya mendengkur, sleep apnea, Kliene Levin Syndrome menghiasi media kita. Ini adalah istilah-istilah kesehatan tidur. Ya, khalayak mulai menyadari pentingnya kesehatan tidur. Istilah-istilah kesehatan tidur masuk dalam kolom-kolom kesehatan, gaya hidup, ilmu pengetahuan dan bahkan politik. Perlahan namun pasti, Indonesia mulai menyusul negara-negara maju dalam memperhatikan kesehatan tidur. Mengantuk, dan penyakit tidur sudah diperhatikan seperti sebuah penyakit menular yang diderita luas. Sebuah epidemi! Performa tidur Dalam era modern ini, orang berlomba-lomba mengejar prestasi. Demi mencapai prestasi, tidur pun dikorbankan. Tidur adalah periode di mana tubuh diam dan tak aktif. Banyak orang menganggap tidur sebagai fase kehidupan yang tak penting, tak aktif, tak berguna dan dianggap identik dengan kemalasan. Bahkan banyak orang yang menganggap kantuk sebagai sebuah penyakit yang harus dicari obatnya! Sikap kita terhadap pengurangan tidur juga cukup aneh. Para pemuja produktivitas menganggap pengurangan tidur sebagai sikap macho nan heroik. Sebuah sikap yang sebenarnya kontra produktif karena performa otak optimal hanya dibangun saat tidur! Alih-alih memperhatikan kesehatan tidur, kita malah mencari kebugaran lewat berbagai stimulan dan minuman penambah energi. Coba lihat berapa banyak kedai kopi di sekeliling kita? Padahal, tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur. Segala kemampuan otak dibangun pada tahap tidur mimpi. Berbagai penelitian telah membuktikan bagaimana pengurangan tahap tidur ini akan menurunkan berbagai fungsi otak dan bahkan kemampuan ereksi pria. Mengantuk Tidur tak sama dengan kemalasan. Sudah terlalu sering saya mendapati pasien yang datang dengan cap pemalas dari keluarganya karena terus mengantuk. Tidur itu ada porsinya. Jika sudah cukup, kita tak akan bisa tidur lagi. Kalau mengantuk artinya masih kurang tidur. Nah, bagaimana kalau tidur sudah cukup tapi masih mengantuk? Itu namanya hipersomnia, kantuk berlebihan. Hipersomnia memang tidak sepopuler insomnia. Tapi hipersomnia justru lebih berbahaya. Bayangkan jika seorang pengendara mengidap hipersomnia? Seorang pilot? Mengantuk berlebihan merujuk pada beberapa penyakit tidur, antaranya: Behaviourally Induced Insufficient Sleep Syndrome, Periodic Limb Movements in Sleep, sleep apnea, narkolepsi dan Kleine Levin Syndrome. Khusus sleep apnea, mendengkur, mengakibatkan juga hipertensi, penyakit jantung, diabetes, stroke, kematian, impotensi dan depresi. Tata laksana Dalam diagnosis penyakit tidur dibutuhkan pemeriksaan khusus di laboratorium tidur. Pemeriksaan sederhana yang tampak rumit. Pasien akan dilekatkan dengan berbagai sensor fungsi tubuh untuk direkam sepanjang malam. Dokter akan menganalisa perekaman, untuk selanjutnya dipilihkan perawatan yang sesuai. Analisa tidur, menggunakan alat bernama polisomnografi. Teknik pemeriksaan tidur pun tak cuma satu. Anda perekaman sepanjang malam, ada juga perekaman di siang hari. Khusus untuk narkolepsi, pemeriksaan malam diikuti dengan multiple sleep latency test (MSLT.) Pasien diminta 5 kali tidur siang sepanjang hari sambil terus diamati. Perawatan gangguan tidur jelas akan meningkatkan performa seseorang. Selain itu, perawatan juga akan mencegah berbagai penyakit kronis yang mungkin diderita. Triumvirate of Health Prof. William Dement, Bapak Kedokteran Tidur mengemukakan bahwa untuk mencapai kesehatan yang paripurna, seseorang membutuhkan tiga komponen: keseimbangan nurtirsi, olah raga teratur dan tidur yang sehat. Bahkan, tidur sehat menjadi dasar dari kesehatan seseorang. Tanpa tidur yang sehat, segala nutirsi dan olah raga jadi percuma. Dengan tidur yang sehat, tubuh akan memiliki sistem metabolisme yang baik. Tidur yang sehat juga akan menopang pemulihan otot yang baik serta memoles kemampuan gerak halus yang dilatih para atlet dan musisi. Apa yang terjadi ketika kesehatan tidur terganggu? Semua, mulai dari kepala hingga kaki. Bahkan para ahli setuju bahwa tak ada satu pun spesialisasi kedokteran yang tak terganggu ketika kesehatan tidur terganggu. Jawaban dari semua permasalahan sebenarnya sederhana saja: Tidur sehat. Mulailah prioritaskan kesehatan tidur!

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU