Impor Kedelai China dari China Merosot 2,5 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Jul 2019 17:43 WIB

Impor Kedelai China dari China Merosot 2,5 Persen

SURABYAPAGI.com - Impor kedelai China dari Amerika Serikat turun merosost sejauh 2,5 persen pada Juni 2019 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini karena ketegangan baruperang dagang antara Beijing dan Washington yang berujung pembatasan pembelian. Penurunan impor juga disebabkan oleh wabah penyakit demam babi di Afrika melanda negara itu, yang mengakibatkan kematian atau pemusnahan jutaan babi dan penurunan permintaan untuk makanan ternak. Berdasarkan data bea cukai China menunjukkan pada Juni tahun ini bahwa Negeri Tirai Bambu tersebut telah mendatangkan 614.805 tonkedelai dari Amerika Serikat, dan jumlah tersebut turun 2,5 persen dari Juni 2018. Angka tersebut juga turun 37 persen jika dibandingkan dengan impor yang mencapai 977.024 ton pada Mei. Perlu diketahui, Amerika Serikat adalah pemasok kedelai terbesar ke China sebelum perang dagang, tetapi impor dari negara itu turun tajam setelah Beijing mengenakan tarif 25 persen pada kargo AS. Perusahaan-perusahaan negara China melanjutkan beberapa pembelian kargo AS setelah gencatan senjata perdagangan Desember lalu, tetapi pembelian menyusut setelah ketegangan meningkat lagi pada Mei. Pemerintah China pada Jumat (26/7/2019) lalu telah memberi tahu importir swasta tentang rencana untuk meningkatkan pembelian pasokan AS sebagai isyarat niat baik ke Washington. Namun, belum ada tanda-tanda penjualan baru-baru ini. Selain dari AS, impor kedelai China dari pemasok utama lainnyanya, Brasil, juga turun 29,9 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 5,5 juta ton. Angka tersebut turun dari 6,3 juta ton pada Mei. Sementara itu, harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup menghijau 0,14% atau 1,25 poin ke posisi US$901,00 per gantang. Mekarnya harga komoditas agrikultur ini ini didukung oleh optimisme pasar terhadap perundingan dagang AS dan China pekan ini dapat menunjukkan hasil positif. Presiden AS Donald Trump pada Jumat (26/7/2019) mengatakan, dia tidak akan terkejut jika China akan menunda perundingan sampai setelah pemilu AS pada 2020. Menurutnya hal itu untuk menjamin kesepakatan dagang sesuai harapan mereka, dapat negosiasi dengan presiden yang berbeda. Saya tidak berpikir secara personal China akan menandatangani kesepakatan jika saya memiliki kesempatan 2% kalah di pemilu, kata Trump kepada awak media di Gedung Putih, sesaat sebelum para pejabat tinggi AS menuju Shanghai untuk melanjutkan perundingan dagang dengan China. Dia menilai, China bisa saja mengulur waktu membahas perundingan ini. Mari tunggu, mari tunggu. Mungkin Trump akan kalah dan kita dapat berurusan dengan [presiden] yang lain, ujarnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU