Hujan Angin, Pohon Tumbang dan Atap Terbang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 13 Des 2018 09:04 WIB

Hujan Angin, Pohon Tumbang dan Atap Terbang

Alqomar, Dwi Agus S. Tim Wartawan Surabaya Pagi Belakangan ini cuaca ektrem menghantam sejumlah daerah di Jawa Timur. Setelah banjir di Malang dan longsor di Pacitan, kini hujan deras disertai angina puting beliung melanda Surabaya dan Jombang, Rabu (12/12/2018) malam. Selain menyebabkan banjir, sejumlah pohon tumbang dan ada bangunan yang ambruk. Beruntung, kejadian ini tak sampai merenggut nyawa. Di Surabaya, hujan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Meski hujan hanya berlangsung sekitar satu jam, ada tiga pohon tumbang di Jl HR Muhammad, Karah dan di kawasan Perumahan Citraland. Akibatnya jalan tersebut menjadi macet. Hujan deras juga menyisakan genangan tinggi di beberapa tempat. Diantaranya, di kawasan Berbek Industri dengan ketinggian 30an cm, Donowati Sukomanunggal, Tanjungsari, Babatan Wiyung dengan ketinggian bervariasi. Selain itu di Simo Pomahan sampai Simo Tambaan, Daerah Karangan Jaya wiyung air masuk rumah se-mata kaki. Kabid Pengendalian Banjir Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Hariadi mengatakan, pihaknya terus memantau keadaan banjir dan genangan tinggi di Surabaya pasca hujan deras yang mengguyur beberapa kawasan. "Tim kami terus memantau, sekarang kami bergerak ke Wiyung, 56 rumah pompa semua aktif. Dan hujan malam ini memang deras sekali," ujar Samsul. Cek Saluran Sebelumnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya memimpin pengerukan saluran air di kawasan Jalan Banyu Urip, kemarin. "Tolong itu lumpurnya dikeruk semua pak, sampah-sampahnya juga. Itu yang membuat saluran air menjadi mampet," kata Wali Kota Risma saat memimpin pengerukan saluran air. Risma menginstruksikan agar beberapa alat berat diterjunkan untuk mempercepat jalannya pengerukan saluran air yang penuh dengan sampah dan lumpur. Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Ery Cahyadi menyampaikan setelah mendapat informasi adanya genangan air di kawasan Banyu Urip Kidul, WalikKota langsung menginstruksikan untuk melakukan pengecekan ke lokasi. "Setelah kami cek, ternyata memang di saluran itu tertutup dengan sampahnya dari pasar dan saluran tertutup dengan tiang listrik, sehingga sampah itu berhenti di sana," ujarnya. Saat ini, lanjut dia, untuk pengerjaan awal pengerukan saluran air dimulai dari Jalan Banyu Urip. Nantinya pengerjaan saluran dilanjutkan di Jalan Banyu Urip Kidul, yang arah menuju ke Kantor Kelurahan Banyu Urip. Ia mengatakan adanya pasar tumpah yang berdiri di atas saluran air membuat pihaknya sedikit kesulitan untuk membersihkan tumpukan sampah. Oleh karena itu, kata dia, untuk mempermudah pengerjaan nantinya pasar tumpah akan digeser ke area kantor Kelurahan Banyu Urip. "Sekaligus kami punya rencana untuk membangun kantor kelurahan tingkat, dan pasar yang ada di luar dimasukkan ke area kantor kelurahan," terang Ery yang juga menjabat Kepala Bappeko Surabaya ini. Puting Beliung Sementara itu, belasan warung porak poranda diterjang puting beliung di Jombang, semalam (12/12). Angin puting beliung yang menyertai hujan deras tersebut melanda Desa Curahmalang dan Budugsidorejo, Kecamatan Sumobito, Jombang. Akibatnya, sekitar 11 warung di Dusun Sembojo, Desa Budugsidorejo atau di depan Stasiun Kereta Api (KA) Curangmalang Kecamatan Sumobito porak-peranda. Atap warung-warung tersebut beterbangan dan bangunannya rusak. "Saya sempat tertimpa atap seng. Namun akhirnya bisa menyelamatkan diri. Kejadiannya sangat cepat, menjelang Isya tadi," kata Gunawan, pemilik warung. Selain warung miliknya, terdapat sekitar 10 warung lainnya mengalami kerusakan. Rata-rata atap warung beterbangan disapu angin. "Yang paling parah kerusakannya ya warung milik saya," kata Gunawan, sembari menunjukka warungnya yang nyaris rata dengan tanah. Selain menghajar sekitar 11 warung, puting beliung juga merontokkan atap sejumlah rumah warga. Salah satunya rumah Ahmad (67), warga Desa Budugsidorejo, Sumobito. Saat angin kencang melanda, dia sedang berada di dalam rumah. Dia kaget karena usai Salat maghrib mendadak datang angin dan merontokkan puluhan buah genting rumahnya. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU