Houthi Dilaporkan Menahan Bantuan ke Rakyat Yaman

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Jan 2018 00:37 WIB

Houthi Dilaporkan Menahan Bantuan ke Rakyat Yaman

Keputusan ini dinyatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan yang dilantik Houthi, Abdulaziz al-Dailami. Diwartakan Al Arabiya, Dailami menegaskan bahwa ke-36 lembaga tersebut harus tunduk kepada permintaan yang diberikan oleh Houthi. SANA'A, Ahmed Mustofa. Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, dikabarkan menghentikan aktivitas 36 organisasi kemanusiaan, baik dari negara Arab maupun komunitas internasional. "Mereka boleh bekerja hanya ketika Houthi memberi mereka izin," ujar para pekerja kemanusiaan di Yaman dalam laporannya. Sementara misi kemanusiaan PBB di Yaman melaporkan, milisi Houthi sering memberi daftar orang miskin kepada para pekerja penyalur bantuan di Yaman demi uang 450.000 riyal Yaman. Jumlah tersebut sama dengan Rp 23,9 juta. Mereka menerima uang tersebut setiap bulan. Namun, di daftar tersebut, Houthi hanya menyertakan anggota mereka alih-alih rakyat Yaman yang benar-benar membutuhkan. Setelah minyak gula, atau tepung itu mereka peroleh, maka Houthi bakal menjualnya ke toko di Sana'a. Selain itu, Houthi juga mengancam bakal menyerbu sejumlah perusahaan swasta jika tidak memberi dana sesuai dengan yang mereka inginkan. Al Arabiya melansir, dana yang dikumpulkan oleh Houthi mencapai 57 juta dolar AS, atau Rp 759,7 miliar. Laporan tersebut melanjutkan, Houthi bakal mengeksekusi siapa saja yang tidak taat kepada perintah mereka. Kantor Pusat Bantuan dan Kemanusiaan Raja Salman mengeluarkan data, sepanjang 2015-2017, Houthi dilaporkan menyerang organisasi atau bantuan kemanusiaan di Yaman. Serangan itu terbagi dalam 16 kasus, antara lain penculikan pembunuhan, pemerkosaan, dan menyandera 65 kapal, 124 konvoi bantuan, dan 625 isi kapal kemanusiaan. "Berbagai serangan itu membuktikan Houthi melakukan telah melakukan penjarahan terhadap bantuan kemanusiaan," ujar Al Arabiya dalam ulasannya. Tindakan penjarahan bantuan kemanusiaan tersebut merupakan pelanggaran berat karena organisasi kemanusiaan dilindungi oleh hukum internasional. Perang yang telah terjadi di Yaman telah menewaskan hampir 10.000 orang, dan membuat 3,1 juta orang mengungsi. Selain itu, konflik tersebut turut menimbulkan wabah kolera yang diperkirakan menewaskan 2.219 orang sejak April 2017. 03

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU