Herlina Harsono Njoto Respon Tudingan Mbalelo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 19 Mei 2020 14:41 WIB

Herlina Harsono Njoto Respon Tudingan Mbalelo

i

Herlina Harsono Njoto Ketua Fraksi Demokrat Nasdem

SURABAYAPAGI, Surabaya - Ketua Fraksi Demokrat Nasdem, Herlina Harsono Njoto menyampaikan merespon tudingan Mbalelo yang di berikan oleh Sekretaris Fraksi Demokrat-NasDem Imam Syafi'i.

Tuduhan tersebut disebabkan oleh perbedaan sikap pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 dengan alasan telah melihat kinerja Pemerintah Kota walaupun pada awalnya sempat kesulitan untuk memantau kinerja Pemerintah Kota dalam penanganan Covid - 19.

Baca Juga: NasDem: AMIN Akui Kalah di Survei dan Materi

Ia kemudian menjelaskan kronologi dan alasan terkait proses pengambilan keputusan pribadinya dan menyampaikan kepada pimpinan Nasdem untuk menyampaikan pendapat, sebab adanya perbedaan dalam menyikapi hal ini.

"Dalam proses pengambilan keputusan memang aku menyampaikan kepada pimpinan maupun kepada Nasdem, suara kita beda untuk menyikapi hal ini. Saya pada rapat Banmus, menyampaikan kepada rekan Nasdem, silahkan Nasdem untuk menyampaikan pendapatnya. Saya akan menyampaikan pendapat saya secara pribadi. Demokrat usulkan pansus ketika Surabaya belum PSBB dan kami begitu sulitnya menerima data" ungkapnya.

Ketua Fraksi Demokrat Nasdem tersebut mengaku bila dirinya tidak mau berselisih paham dengan polemik Pansus Covid-19, tetapi ia terbiasa mengungkapkan sikap politiknya secara terbuka. Kemudian muncul berita yang dianggap memojokkan dirinya.

Baca Juga: Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim Buntut 'Deklarasi Anies-AHY' Awal September

"Kemudian muncul berita-berita yang disampaikan oleh Imam Syafi'i dari Nasdem itu sudah memojokkan saya. Harusnya Imam itu ngurusi internalnya saja. Kalau kemudian nggak becus ngurusin internalnya kemudian kenapa harus nuding Demokrat? Kemana Nasdem dalam dua kali voting itu?" Terangnya

Herlina mempertanyakan bagaimana sikap Nasdem dalam mengkritik anggotanya sendiri, sebab dalam dua kali voting kader dari Nasdem tidak hadir dalam rapat Banmus.

"Kalau melihat kronologi proses Banmus, harusnya Nasdem itu silahkan mengkritik sikapnya anggotanya sendiri. Jadi musyawarah tidak berhasil di tempuh, kemana kadernya Nasdem dalam dua kali voting, karena nggak hadir itu bisa jadi itu sikap politiknya" imbuhnya.

Baca Juga: Dikhianati Nasdem dan Anies, Demokrat Mulai Dipinang Gerindra Gabung ke KIM

Politisi Demokrat tersebut kemudian balik mengkritik dan menantang Imam Syafi'i jika tidak nyaman satu fraksi dengannya, agar memilih fraksi lain.

"Imam tidak becus mengurusi kadernya sendiri, mana yang ketika dua kali voting tidak hadir? Kalau memang dia tidak nyaman bersama aku, maka silahkan mencari fraksi lain. Dan lagi pun kalau Imam tidak lagi nyaman dengan Demokrat silahkan kemudian beliau pindah fraksi" pungkasnya.byt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU