Harga Pangan Mulai Merangkak, Pemerintah Diminta Waspada Gagal Panen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Jul 2019 13:10 WIB

Harga Pangan Mulai Merangkak, Pemerintah Diminta Waspada Gagal Panen

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Gagal panen acap kali dituding sebagai biang keladi meningkatnya harga pangan. Gagal panen sendiri salah satu penyebabnya adalah bencana kekeringan. Oleh sebab itu, Pemerintah RI dituntut untuk lebih waspada terhadap ancaman ini. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengungkapkan, ancaman gagal panen tidak dapat dipisahkan dari bencana kekeringan sebagai dampak dari musim kemarau yang sedang berlangsung di mayoritas wilayah NKRI. Oleh sebab itu, Galuh mengingkatkan pemerintah lantaran sebagian besar petani lebih memilih untuk tidak bercocok tanam karena khawatir menderita kerugian. Menyediakan bahan pangan dalam jumlah besar sebelum bencana kekeringan menyerang memang dapat menjadi salah satu jalan keluar. Hanya saja, langkah tersebut pun memiliki dampak negetig jarena membuat bahan pangan itu cepat kedaluwarsa bila disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Karena itu, sambung Galuh, solusi penyimpanan bahan pangan harus memanfaatkan teknologi mutakhir. Catatan bahan pangan yang saling terhubung di setiap lembaga pun menjadi penting dilaksanakan sebab bakal membantu pengambilan kebijakan mengenai pasokan pangan. "Ujungnya, di samping upaya pemerintah mengatasi gagal panen, upaya pencegahan pun wajib dilakukan supaya peristiwa bencana kekeringan yang berakibat pada meroketnya harga pangan tidak terus menerus terulang," himbau Galuh. Sebelum ini, Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyebut, dalam waktu dekat, kekeringan yang sedang berlangsung di sejumlah wilayah dapat diatasi dengan penggunaan pompa serta pembangunan embung. Dalam kurun waktu tiga tahun belakangan, Pemerintah RI sudah menggelontor 100 ribu unit pompa ke seluruh penjuru nusantara. Tahun 2019 ini saja, sebanyak kurang lebih 20 ribu permohonan bantuan pompa sudah masuk ke kantor Kementan. Sebagian di antara permohonan itu menyebut bantuan selang air dengan ukuran panjang 7 kilometeran.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU