SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto meluncurkan operasi pasar kedelai murah, di halaman rumah rakyat, Jalan Hayam Wuruk 50, Kota Mojokerto, Senin (11/1/2021) sore. Ini dilakukan untuk menekan harga kedelai yang saat ini mengalami kenaikan.
Dalam operasi pasar ini, kedelai dijual ke pengrajin seharga Rp 8.500 per kilogram (kg) dan diupayakan bertahan selama harga kedelai kembali normal.
Baca Juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, PJ Ali Kuncoro Sidak TPS Benpas dan TPA Randegan
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan ada sekitar 34 pengrajin tahu tempe di Kota Mojokerto. Mereka merasa berat karena ketika harga bahan baku naik tetapi harga jual tidak bisa dinaikkan.
"Kondisi pandemi saat ini memang masih serba sulit, tapi kami berupaya hadir untuk memberi solusi agar mereka bisa tetap berproduksi dan bisa mendapatkan keuntungan yang layak atas produk yang mereka jual," ujarnya.
Petinggi pemkot ini menyebut, untuk tahap pertama, Pemkot menggelontorkan kedelai impor amerika sebanyak 9 ton. Ini sesuai dengan permintaan pengrajin dengan kebutuhan rata-rata 65 hingga 100 ton perbulan.
"Ini kualitas super dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran, perkilo dijual seharga Rp. 8500," tukasnya.
Baca Juga: Realisasi Pajak Kota Mojokerto Naik Signifikan Capai Rp 71,4 Miliar
Masih kata Ning Ita, dalam operasi pasar ini, kedelai didatangkan langsung dari importir yang berada di Surabaya. Kedelai tersebut diangkut dengan truk milik Dinas PUPR dan diserahkan langsung kepada pengrajin.
"Jadi kami fasilitasi langsung dari importir ke pengrajin, tanpa melewati mediator sehingga harga bisa ditekan," pungkasnya.
Terpisah, Wahyuni (55), pengrajin tempe asal Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon mengacungi jempol upaya pemkot dalam operasi pasar ini. Ia mengaku usahanya sangat terbantu dengan pasokan kedelai murah.
Baca Juga: Pimpin Apel Pagi Pasca Libur Lebaran, Pj Ali Kuncoro Ingatkan PR Sudah Menanti
"Saya langsung ambil 1,5 ton, karena kualitas kedelainya sangat bagus. Ini merk bola, merk super tapi dijual dengan harga murah," ungkapnya.
Sebelumnya, harga kedelai di pasaran naik dari semula Rp 6.500 menjadi Rp 9.200. Akibatnya, produsen tahu dan tempe sempat mogok beberapa hari sampai 3 Januari 2020. Dwy
Editor : Moch Ilham