Home / Pilpres 2019 : Surat Terbuka untuk Capres Jokowi-Prabowo, Peserta

“Goreng” Emak-emak, Strategi Marketing Cerdas Prabowo-Sandi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Okt 2018 23:01 WIB

“Goreng” Emak-emak, Strategi Marketing Cerdas Prabowo-Sandi

Catatan Politik Dr. H. Tatang Istiawan Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Minggu siang kemarin (21/10/2018) Cawapres Anda Sandiaga Uno, ziarah kubur ke TPU (Tempat Pemakaman Umum) Tembok Gede, Surabaya. Saat berziarah, Sandi, didampingi dengan tim pemenangan Prabowo-Sandi, keluarga dari alhamarhum Gombloh. Sandi menyiarahi makam Soedjarwoto Soemarsono, alias Gombloh. Sandiaga memuji Gombloh yang dianggapnya sebagai tokoh pejuang ekonomi kreatif di masanya. Mengingat, semasa hidup, Gombloh dinilai Sandi telah banyak menelurkan karya-karya yang menjadi legenda. Salah satunya adalah Indonesia Merah Darahku, Putih Tulangku, Bersatu dalam semangatmu. Itu lagu yang sangat melegenda. Karenanya, Sandi, telah terinspirasi oleh gaya merakyat Gombloh. Selain ke makam Gombloh, Sandi, juga berziarah ke KH Ridwan Abdullah, pencipta lambang NU. Sandi, baru mengetahui filosofi lambang NU. Usai berziarah, Sandiaga Uno menjadi rebutan semua masyarakat yang ada di sekitar makam. Mereka banyak yang ingin bersalaman dan berswa foto bersamanya. Laporan wartawan saya di lapangan, Sandi tampaj sabar dan telaten memenuhi permintaan warga, meskipun membuat dirinya terhimpit oleh ratusan warga yang uyel-uyelan. Pada hari yang sama, Anda Capres Prabowo memberikan arahan kepada ratusan emak-emak relawan Prabowo-Sandi se-Indonesia, pada acara Pelatihan Dasar Jurnalisme Publik. Pelatihan ini diselenggarakan Departemen Jurnalisme Publik DPP Partai Gerindra. Pelatihan di langsungkan di Amphitheater Hambalang, Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama dua hari, pada hari Sabtu-Minggu (20-21/10/2018). Anda Capres Prabowo jmengapresiasi semangat emak-emak yang melek dan sadar atas kondisi politik saat ini. Anda dengan bahasa retorika sempat menitipkan Indonesia dan kesejahteraan anak cucu kepada para emak-emak yang hadir dengan cara mendukungnya pada Pilpres 2019 mendatang. Anda menempatkan diri bersama Sandi sebagai alat untuk menciptakan Indonesia yang adil makmur dan sejahtera untuk anak-anak dan cucu emak-emak semua. Pelatihan ini menurut saya. Anda akan menjadikan emak-emak sebagai gerakan dari kaum ibu untuk memikirkan kondisi perekonomian keluarganya demi mencapai kesejahteraan. Tentu untuk memenangkan Anda bersama Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 mendatang. Kegiatan Anda berdua di Surabaya dan Jakarta, seperti ini, menurut akal sehat saya adalah strategi marketing politik yang cerdas. Akal sehat saya mengatakan, strategi marketing politik ini adalah keunggulan kompetitif Anda dibandingkan Capres Jokowi. Catatan saya, stretegi marketing politik ini tak Anda praktikan saat Pilpres 2014 lalu. Mungkin Cawapres Anda saat itu Hatta Rajasa, politisi dan aktivis mahasiswa. Beda dengan Cawapres Anda yang sekarang, pengusaha sukses, masih muda dan energik. Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Saya amati, tim sukses Anda Capres Prabowo-Sandiaga, memilih emak-emak, sepertinya menerapkan ajaran ilmu marketing, STP (Segmentasi, Targeting dan Potitioning). Artinya, Anda tampaknya tahu bahwa segmen pasar yang tepat sangat penting agar timses Anda bisa mencapai jumlah pemilih yang cukup besar dan memperoleh suara yang signifikan. Tentu usaha seperti ini agar bisa mengalahkan petahana. Pilihan segmen emak-emak artinya pemilih emak-emak bisa diukur secara kuantitas untuk menghasilkan jumlah pemilih yang Anda Capres Prabowo, targetkan, terjangkau oleh metode kampanye Sandi. Secara nasional pemilih perempuan 97.887.875 orang dari total pemilih 196,5 juta. Sementara terdapat 15.511.504 pemilih perempuan di Jawa Timur dari 30.554.761 penduduk Provinsi Jawa Timur yang memiliki hak pilih. Sementara pemilih laki-laki tercatat 15.043.257 orang. Dari data dari KPU, pemilih perempuan di Jatim lebih banyak. Apalagi tipologi emak-emak yang dikenal sensitif terhadap program-program sembako, dan listrik murah yang kini Anda kampanyekan. Pilihan segmen pasar bagi orang marketing sebagai upaya pembagian konsumen yang bermacam-macam (heterogen) dalam kelompok-kelompok kecil yang berkarakteristik sama (homogen). Sedangkan, target pasar adalah cara memilih kelompok konsumen yang hendak dilayani. Dari kedua pengertian ini awalnya adalah melakukan segmentasi pasar baru menentukan target. Perusahaan pun harus berhati-hati melakukan penilaian dan pertimbangannya dalam menentukan targetnya. Target emak-emak yang sering mengerubungi Sandiaga umumnya ibu-ibu muda dan kelas menengah. Target ini menurut akal sehat saya tepat, karena tidak menggarap pasar ibu-ibu yang terlalu luas. Tujuan membidik target emak-emak ( wanita muda dan kelas menengah) saya prediksi Anda Capres Prabowo, terhindar dari biaya yang terlalu tinggi berkampanye. Berbeda dengan Anda Capres Jokowi, yang bisa saya analogikan perusaahan besar bisa berkecenderungan akan memilih segmen pasar serta pemilih yang juga besar. Misalnya di Jatim mentargetkan 70% dari total suara. Sebaliknya, timses Anda Capres Prabowo di Jawa Timur ibarat perusahaan kecil yang cenderung memilih segmen dengan volume penjualan lebih kecil yaitu sekitar 51-52% dari total pemilih di Jawa Timur sejumlah 30 jutaan. Dengan begitu, Timses Jokowi dan Prabowo di Jatim bisa menyesuaikan target sesuai kemampuan masing-masing. Mengingat, segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong, pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Anda mungkin belum percaya bahwa dalam bisnis pun, wanita merupakan target utama para tenaga pemasar. Maklum, bagi seorang tenaga pemasar, penting untuk mengklasifikasikan pembeli yang akan membayar (buyer), pengguna (user), dan pembuat keputusan (decision maker). Tentu ini terkait produk yang akan ditawarkannya. Apalagi posisi persaingan Segmen pasar bidikan harus memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memilih segmen pasar yang memiliki jumlah pesaing sedikit. Maklum, jumlah pesaing yang sedikit cenderung lebih menguntungkan posisi perusahaan untuk memperoleh laba. Pemilih emak-emak belum digarap kompetitor Anda. Nah, Anda berdua yang sampai sekarang paling mencolok memilih segmen emak-emak, baru Anda dan Cawapres Sandiaga Uno. Ibaratnya Sandi adalah produk jualan Anda Capres Prabowo. Sementara Anda Capres Jokowi, tak punya produk semenarik Sandi, untuk segmen emak-emak. Apalagi Cawapres Anda yang sudah sepuh, dalam beberapa kali kunjungan di Jatim, tak tampak dikerubung emak-emak. Maklum, KH Maruf adalah tokoh agama yang berpengaruh di kalangan warga NU. Timses Anda Prabowo, sebagai tenaga pemasar Capres Prabowo, dituntut jeli mendekati emak-emak sampai di kampung-kampung menawarkan Sandiaga sebagai produk yang di jual dengan konsep ekonomi kerakyatan. Konsep ekonomi Sandiaga, juga didesain oleh tokoh PDIP, Kwiek Kian Gie. Menurut saya, Timses Anda Capres Prabowo, bisa meyakinkan emak-emak bahwa Sandi produk yang dijual bisa diperuntukkan untuk keluarga, suami, anak, orangtua dan mertua emak-emak. Maklum, secara psikologis, sekalipun pihak yang akan membayar adalah suami atau ayah, tapi untuk urusan keluarga, kebanyakan yang menjadi pembuat keputusan adalah istri atau ibu. Bahkan dalam memutuskan untuk membeli secara tegas dalam keluarga mayoritas didominasi oleh ibu-ibu. Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Dalam Survei Indo Barometer pada Januari 2018 yang dipublikasikan bulan Februari, Anda Capres Jokowi membutuhkan suara dari kalangan yang berlatar belakang militer atau profesional. Hasil survei yang dilakukan Indo Barometer akhir tahun 2017, nama Anda Capres Prabowo Subianto muncul di posisi kedua setelah Jokowi, yang diinginkan masyarakat. Dalam survei itu, elektabilitas Jokowi masih tinggi yaitu sebesar 34,9 persen, sedangkan Prabowo 12,1 persen. Tak tahu survei bulan Desember 2018 ini. Survei ini juga menunjukkan bahwa elektabilitas Anda Capres Jokowi, saat itu, tetap tinggi meski dipasangkandengan siapa pun. Paling jelek, elektabilitas Jokowi turun menjadi 41,2 persen jika dipasangkan dengan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan. Apalagi kini berpasangan dengan mantan Ketua Umum MUI, yang memiliki pengaruh luas di kalangan warga NU dan pondok pesantren. Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Dalam buku "Competitive Strategy" disebutkan bahwa terdapat lima kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka analisis industri dan pengembangan strategi bisnis. Konsep ini pernah dikembangkan oleh Michael E Porter di Harvard Business School pada tahun 1979. Penerapan kelima kekuatan strategi bisnis ini bertujuan untuk menguntungkan perusahaan dengan cara mempengaruhi atau mengubah situasi dengan konsep-konsep pengembangan. Maklum, kelima hal hal ini merupakan penentu intensitas persaingan sekaligus sebagai daya tarik pasar. Menurut Michael E. Porter, Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi. (1994;1). Dari lima kekuatan strategi bisnis adalah persaingan kompetitif dengan rival Anda, bersaing head to head. Strategi ini yang tampaknya Anda cawapres Prabowo, terapkan bersama Sandiaga Uno. Ini satu dari lima keluatan strategi bisnis. Empat kekuatan strategi bisnis lain adalah ancaman Pendatang Baru, Kekuatan Tawar Menawar Pemasok, Ancaman Produk Pengganti, Kekuatan Tawar Menawar Pembeli. Nah, dalam Persaingan Kompetitif Diantara Anggota Industri yang tampaknya sedang Anda Capres Prabowo, untuk diterapkan melalui strategi marketing politik menggoreng emak-emak. Jika Anda Capres Prabowo, konsisten menguasai competitive advantage, saya percaya, strategi marketing politik Anda ini akan meningkatkan value dari produk Anda, Sandiaga. Sekaligus dapat membuat daya tawar Anda ke publik lebih tinggi. Terutama pada pemilih emak-emak. Nilai tambah Anda bisa jadi hal yang bisa memuaskan pemilih emak-emak atau memberikan keunggulan produk Anda. Sebagai partai politik yang mengambil posisi oposan, saya percaya Anda telah mengidentifikasi kelompok-kelompok potensial yang ada dalam masyarakat. Buktinya, Anda menggarap emak-emak yang belum digarap oleh competitor Anda Capres Jokowi-Maruf, dengan sangat serius. Antara lain mengadakan pelatihan jurnalistik untuk emak-emak. Dengan fokus membidik segmen emak-emak, akal sehat saya mengatakan Anda Capres Prabowo, sepertinya telah memahami sifat dan karakteristik kelompok pemilih emak-emak. Ini yang menurut akal sehat saya, akan mempermudah ekspansi politik Anda sesuai target, merebut mayoritas pemilih perempuan yang jumlahnya mencapai 50 juta lebih. Dengan melayani pasar yang sifatnya homogen, maka dalam merencanakan strategi pemasaran Anda, dapat memudahkan penyusunan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosinya. Artinya, Anda dapat lebih terarah dan lebih tajam. Ini pantauan saya bahwa pilihan Anda Capres Prabowo, memfokuskan Sandi, menggoreng segmen emak-emak, adalah keputusan politik yang strategis menghadang laju petahana. Pilihan ini merupakan strategi pemasaran politik Anda Capres Prabowo, yang lebih terarah. Saya percaya, dengan aksi lapangan Sandi dan pelatihan jurnalistik emak-amak, Anda telah menjalankan manajemen pemasaran dengan baik. Maklum manajemen pemasaran juga memiliki peranan yang penting untuk keberhasilan Anda mengalahkan Capres Jokowi. Mengingat pemasaran yang baik bisa memberikan hasil yang bagus pula pada raihan jumlah pemilih Anda. Sebagai seorang marketer koran dan jasa hukum, saya tahu di marketing ada beberapa strategi sangat powerfull dan aplikatif yang cukup menarik dan bisa Anda berdua tiru. Untuk Anda Capres Prabowo yang sudah dekat dengan emak-emak, saran saya, sebaiknya setiap bertemu emak-emak di kota mana pun selalulah bertanya dan meminta pendapat emak-emak sebagai kastemer setia Anda. Terutama mengenai kebutuhan hidup emak-emak dan anak cucunya esok dan mendatang, agar bisa hidup adil dan makmur. Pengalaman saya dalam bisnis, kegiatan bertanya dan minta pendapat di lapangan ke emak-emak seperti ini adalah seperti survei kecil-kecilan. Hasil dari survei ini, saya sering mendapatkan insight pelanggan. Masukan ini saya gunakan membuat promo yang disukai oleh pelanggan . Hasilnya? mereka pun datang dan datang lagi, sehingga income saya bertambah. Bisa juga Anda juga segera merespon semua keluhan pelanggan dan solusi. Dan akan lebih menyentuh emak-emak, bila Anda membuat Komunitas untuk emak-emak. Di daerah, komunitas emak-emak bisa dikelola oleh pengurus partai politik koalisi pengusung Anda agar bisa mendengar secara rutin setiap bulannya. Termasuk memberikan short seminar kepada emak-emak dengan mengundang mentor kompeten sesuai kebutuhan komunitas. Dari komunitas ini Anda bisa mendapatkan insight dan tercipta relationship kuat antar Anda dan pemilih potensial emak-emak. Ini yang saya maksud Anda bisa menggoreng emak-emak menggunakan strategi marketing bisnis ke rana politik. Insha Alloh Anda bisa. ([email protected], bersambung)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU