Fokus Capai Program 2018 Melalui Klusterisasi Program

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jan 2018 01:09 WIB

Fokus Capai Program 2018 Melalui Klusterisasi Program

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo membagi fokus program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2018 dalam sejumlah kluster. Strategi ini dilakukan agar pembangunan lebih terfokus dan tersinergi. "Untuk fokus mencapai program-program yang dijalankan Pemprov Jatim tahun 2018, kita akan membagi program-program pembangunan di Jatim pada tahun 2018 dalam kluster-kluster. Dengan klusterisasi program-program pembangunan tersebut, pembangunan akan lebih terfokus dan tersinergi sehingga peningkatan kesejahteraan akan lebih cepat tercapai,". ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pada acara Rapat Kerja Gubernur dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di kntor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Senin (16/1). Beberapa kluster tersebut di antaranya klaster nilai tambah yang ditangani beberapa OPD yaitu koperasi dan UKM, perindustrian dan perdagangan, pertanian, pariwisata, ESDM dan Litbang. Outputnya antara lain bertambahnya nilai keuntungan masyarakat, pemerataan distribusi pendapatan kelompok 40 persen ke bawah dan spasial pedesaan. Kluster infrastruktur yang didukung oleh PU Bina Marga diharapkan menghasilkan output kemantapan jalan, PU Pengairan untuk menghasilkan output ketersediaan air baku dan perhubungan dengan output adanya efisiensi cost transport. Apabila program sesuai rencana maka akan ada supporting pemerataan pertumbuhan dan meningkatnya produksi barang dan jasa khususnya sektor pariwisata, ujarnya. Selanjutnya, kluster Sumber Daya Manusia (SDM), melalui dinas pendidikan meningkatkan SDM yang didukung SMK, SMK mini, serta disnaker yang memberikan dukungan terhadap tersedianya SDM berkualitas, melalui pelatihan SDM di Badan Pelatihan Kerja. Juga, sektor kesehatan, untuk melakukan imunisasi difteri, dengan dukungan pondok kesehatan desa (ponkesdes) dan taman Posyandu. Pakde Karwo, sapaan Soekarwo menambahkan, menegaskan bahwa stok beras di Jatim saat ini dalam kondisi aman, karena itu masyarakat diimbau agar tidak risau. "Akhir tahun 2017, Jatim menutupnya dengan surplus 200 ribu ton. Produksi Januari 2018 sebanyak 295 ribu ton dengan konsumsi 297 ribu ton atau minus 2000 ton atau terdapat stok 198 ribu ton," jelasnya Pada bulan Februari 2018, lanjutnya, Jatim akan panen 990 ribu ton dan bulan Maret akan panen 1,7 juta ton. Oleh sebab itu, masyarakat tidak ada alasan untuk panik, tegasnya. Mengenai sedikit adanya kenaikan harga beras di pasaran, Pakde Karwo mengatakan terjadi sesuai dengan hukum ekonomi supply and demand. Karena harga beras di Jatim lebih murah, maka beras akan ditarik oleh daerah di luar Jatim yang minus. (arf/**)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU