Home / Pilpres 2019 : Surat Terbuka untuk Capres Jokowi-Prabowo, Peserta

Februari 2019, Elektabilitas Jokowi Stagnan, April Prabowo bisa Jadi Presid

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Sep 2018 20:51 WIB

Februari 2019, Elektabilitas Jokowi Stagnan, April Prabowo bisa Jadi Presid

Pak Jokowi-Pak Prabowo Yth, Anda pasti tahu bahwa dalam dunia politik ada juga peramalan, selain membaca tren hasil survei. Anda sudah paham bahwa Lembaga Survey adalah bisnis sejumlah orang terdidik yang sering dianggap memiliki kemampuan meramalkan hal-hal yang tidak diduga sebelumnya. Berbeda dengan dukun. Lembaga survei umumnya bisa menjelaskan dengan terperinci alasan-alasan ilmiah yang mendasari prediksi-prediksinya. Sedangkan dukun hanya menyandarkan ramalan-ramalan hal-hal yang tidak kasat mata. Oleh karena itu, saya sering menjumpai kandidat pilgub, pilwali dan pilbup menggabungkan jasa Lembaga Survey dan jasa para dukun. Artinya, meski ramalan dukun sering dianggap sebagai tidak rasional, karena berbau klenik, tapi era sekarang masih dibutuhkan. Bahkan dilakukan sejumlah pejabat dan elite politik melalui semedi di gunung-gunung dan makam-makam raja-raja di Jawa dan Mohopahit. Adalah Mbah Sentot, nama panggilan, pengusaha properti dan taksi. Argadjendra Sentot, yang suka bersemedi di berbagai alas (hutan), makam-makam leluhur dan gunung yang keramat. Rabu Wage bulan Suro (26/09/2018) Mbah Sentot, bersemedi di makam Pangeran Samber Nyowo. Mbah Sentot, sebelum sampai di Astana Mangadeg, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dia berjalan masuk hutan yang tanpa lampu sudah terang. Penerangan ini datang dari rembulan. Mbah Sentot, sebelum memasuki gerbang makam Pangeran Sambernyawa, melewati tujuh mata air atau yang kerap disebut sapta tirta . Tujuh mata air ini berada di jalan yang menghubungkan Kecamatan Karangpandan dengan Kecamatan Matesih. Konon Sapta tirta sendiri dahulu dikenal sebagai kawah candradimuka para prajurit Sambernyawa. Disana prajurit ditempa dan digembleng oleh Pangeran Sambernyawa sebelum melawan VOC. Saat itu, sejarah mencatat para prajurit terlebih dahulu dimandikan di tujuh mata air ini sebelum berperang. Orang setempat mengakui masing-masing mata air mempunyai filosofi tersendiri. Dan untuk dapat sampai di makam Eyang Gusti Aji atau Pangeran Sambernyawa, peziarah harus berjalan kaki seperti menuju makam Sunan Muria yaitu menanjak dan dikelilingi oleh hutan. Di gerbang makam ada yang menjaga. Mbah Sentot, karena berjenis kelamin pria, bebas berpakaian tapi sopan. Saat memasuki area pemakaman, Mbah Sentot dan rombongan peziarah, melantunkan bacaan dzikir dan tahlil. Rabu wage malam bulan Surah, Mbah Sentot melakukan ritual semedi sampai jelang subuh. Beberapa orang di Jawa yang percaya bahwa Rabu Wage adalah weton istimewa. Artinya, meskipun setiap weton juga memiliki keistimewaan tersendiri, Rabu Wage merupakan pertemuan antara power Samudra dengan Matahari. Samudra adalah lambang dari pasaran Wage, sedangkan lambang dari hari Rabu adalah Matahari. Mbah Sentot, termasuk yang percaya saat terjadi pertemuan elemen Samudra dengan Matahari, dapat mengakibatkan ledakan energi yang sangat besar. Artinya, dapat menjadikan orang - orang Rabu Wage sebagai sang Pencipta. Ia percaya dari Semedi di hari Rabu Wage, Mbah Sentot, meyakini telah memiliki banyak ide dan pandangan baru. Dalam pandangannya, kelahiran Rabu Wage dapat menjadikan seorang bisa menjadi pemikir berkharisma. Ia seorang pemikir yang kadang suka diam, dan kadang lebih suka menutupi dirinya. Mengingat dalam kepercayaanya, Rabu Wage dikendalikan oleh weton Jumat Kliwon. Orang - orang Rabu Wage bisa dikendalikan oleh seorang Spiritualis yang cerdas. Dalam Semedinya sejak Isya hingga menjelang Subuh, Mbah Sentot diilhami bahwa dari dua capres dan cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2019, Capres Prabowo dan cawapres Sandiaga, dikendalikan 13 jin yang memiliki kemampuan spiritualis yang cerdas. Makanya, saat Capres Jokowi didukung puluhan partai politik dan Ormas serta keluarga Gus Dur, capres Prawono, tidak bereaksi terkejut. Maklum, capres Prabowo-cawapres Sandiaga, dibentengi 13 jin yang cerdas. Mbah Sentot mengatakan, kedatangannya ke makan Pangeran Samber Nyowo, tidak untuk membaca tahlil saja, tapi ritual untuk mendapatkan berkah melalui semedi atau tafakkur. Dalam tafakkurnya, Mbah Sentot yang sudah berhaji (mualaf yang juga suka pengumpul pusaka dan barang-barang kuno), mendapat pesan gaib yang membuat sekujur badannya merinding. Pesan gaibnya, dalam Pilpres 2019 ini, Capres Prabowo-Sandi telah dijaga 13 jin. Beda dengan Capres Jokowi-Maruf yang didukung puluhan parpol dan ormas islam dan non muslim. Hasil semedinya menggambarkan rakyat Indonesia semakin pintar. Termasuk yang bertempat tinggal di desa-desa. Perhitungan kleniknya, sekiranya elaktibilitas Capres Jokowi-Cawapres Maruf stagnan ( apalagi turun) hingga bulan Februari 2019, dalam dua bulan ke depan sampai saat coblosan 19 April 2019, rakyat mayoritas akan memilih presiden baru, Prabowo. 13 Jin yang mengawal rakyat memilih Prabowo, sampai di bilik suara. Mengapa? Kebanyakan rakyat sudah jenuh dengan gaya kepemimpinan Capres Jokowi. Rakyat, kata Mbah Sentot, ingin perubahan yang lebih baik yaitu ingin dipimpin seorang Jenderal yang cerdas dan tegas. Saat saya tanya apa ramalannya ini bisa dipercaya, Mbah Sentot menjawab Ini suara gaib yang membisik saya. Tingkat validitasnya hampir sama dengan ramalan cuaca.. 90% bisa dipegang, kata Mbah Sentot yang tak mau dipanggil dukun atau paranormal. Dia adalah mualaf yang sedang memperdalam keislamannya. Dan kebetulan sejak muda penggagum peninggalan Jawa kuno. Pak Jokowi-Pak Prabowo Yth, Secara keilmuan, peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Pada masyarakat jawa, Ramalan diperlukan untuk memberikan informasi sebagai dasar untuk menentukan suatu. Saya mempelajari, ramalan itu memiliki beberapa jenis. Antara lain astrologi yaitu teknik ramalan berdasarkan pemahaman bahwa belajar planet dan benda langit lainnya dapat mengungkapkan pengaruh pada kepribadian seseorang atau kejadian di masa depan. Mbah Sentot, yang mendapat bisikan saat semedi di pemakaman keramat, menurut akal sehat saya bukan peramal modern. Mengingat saat memberikan pembacaan, tidak mengklaim cara meramalnya menggunakan kekuatan supranatural. Dia karena dibisiki suara gaib yang tidak pernah dipikirkan. Ramalnya mendekati mediumship yaitu mengandalkan kemampuan berkomunikasi dengan arwah. Ia memperoleh pesan dan petunjuk dari Pangeran Sumbernyawa. Mbah Sentot, juga belajar dari Jayabaya atau sering disebut Jangka Jayabaya. Pemahaman tentang Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa. Maklum ramalan yang ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kadiri, sering benar. Ramalan ini di kalangan masyarakat Jawa (Mbah Sentot, meski dilahirkan beretnis Tionghoa, dalam dirinya mengalir darah Jawa yang ingin melestarikan budaya Jawa, terutama ajaran dari para pujangga jaman Mojopahit. Saya sendiri tahu bahwa Gus Dur pun, pernah melakukan ziarah ke makam makam leluhur jawa. Dalam buku Bukti-bukti Gus Dur itu Wali (halaman 28) disebutkan bahwa KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah meziarahi makam Eyang Gusti Aji di kaki Gunung Lawu. Makam tokoh ini dikenal sebagai tempat bersemedi kelompok abangan. Pak Jokowi-Pak Prabowo Yth, Pikiran gaib yang disampaikan Mbah Sentot ini, mengingatkan saya kepada Ronggowarsito. Menurut ramalan Ronggowarsito, ada tujuh satriya piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah bekas kerajaan Majapahit. Mereka antara lain, Satriya Kinunjara Murwa Kuncara, Satriya Mukti Wibawa Kesandhung Kesampar, Satriya Jinumput Sumela Atur, Satriya Lelana Tapa Ngrame, Satriya Piningit Hamong Tuwuh, Satriya Boyong Pambukaning Gapura, dan Satriya Pinandhita Sinisihan Wahyu. Pada Pilpres 2014 lalu, Satriya Pinabdhita Sinisihan Wahyu digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandhita) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Menurut pendapat beberapa spiritualis, sosok ini telah ada pada diri Presiden Joko Widodo. Jokowi disebut menjadi presiden tanpa mengandalkan partai politik namun dari pulung gaib wahyu keprabon dari berbagai jurusan termasuk Megawati Soekarnoputri. Meski demikian ada yang mengatakan, sosok Jokowi masih belum memenuhi sosok Satriya PinandhitaSinisihan Wahyu karena saat ini Indonesia baru memasuki fase kelima, walau sudah berganti presiden hingga ketujuh. Pada 2019 nanti, sosok Satriya Pinandhita Sinisihan Wahyu diperkirakan masih bisa menerima pulung gaib wahyu keprabon baik dari partai politik maupun wahyu dari rakyat sebagai manifestasi wahyu Ilahi. Namun ada yang menyebut, sosok presiden kedelapan bisa berasal dari keturunan baik langsung maupun tidak langsung dari ketujuh presiden RI yang telah memasuki masa purna bakti. Mbah Mijan menyebut Pilpres 2019 tetap dikuasai oleh Joko Widodo atau Jokowi. Namun, calon pendamping Jokowi disebut mbah Mijan akan berubah. Dan benar, cawapres Jokowi bukan JK, tapi KH Maruf. Sementara pakar dari Australian National University, Dr Marcus Mietzner, memprediksi Prabowo bakal menggantikan Jokowi. Indikasi yang disampaikan Mietzner, capres Prabowo, menantu presiden Soeharto, akan menjadi tokoh populis jika berhasil dalam pilpres 2019. Menurut pakar dari Australian National University, bila Prabowo, berhasil kali ini, Prabowo akan menjadi tokoh seperti Trump; impulsif, populis, tidak menentu dan dengan kecenderungan otoriter. Mengingat selama kepemimpinan Jokowi, tidak banyak perubahan yang dirasakan rakyat kecil kebanyakan. Sedangkah analis politik Tobias Basuki, dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional, mengatakan sulit untuk memberi label pada filsafat politik pendamping Prabowo karena itu adalah "hodge-podge". Cawapres Prabowo, dinilai berpura-pura sebagai seorang nasionalis, tetapi dalam kenyataannya dia akan jauh lebih pragmatis dalam pemerintahan. Lantas apakah ramalan-ramalan seperti itu layak dipercaya? Anggap saja seperti ramalan cuaca, bahwa mendung itu sebagai tanda mau turun hujan. Dan adanya mendung hanya sebagai tanda-tanda awal akan terjadi hujan, tapi bukan menjadi tanda pasti terjadinya hujan, karena sering juga mendung tapi tidak jadi hujan. Dan ramalan, bagi orang islam sering didoktrinkan untuk tidak boleh dipercaya. Mengingat, sebuah ramalan, adalah mendekati musyrik. Tentang suara gaib yang dibisikkan pada Mbah Sentot, ada jin yang menjaga Prabowo, boleh percaya atau tidak. Guru ngaji saya mengatakan, bangsa jin itu ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Mengingat mereka diberikan iradah (kehendak) dan hak memilih seperti manusia. Dan sesungguhnya di antara kami ada jin yang taat dan ada (pula) jin yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam. (Al-Jin (72): 14-15). Kata guru ngaji saya, setiap manusia pada hakikatnya ada pendamping Jin (Qorin). Saya termasuk yang percaya jin itu ada dan bisa mendampingi manusia. Dari siaran TV swasta saya pernah melihat ada anak manusiq yang kerasukan arwah sosok seorang yang sudah meninggal. Arwah ini seperti meminjam raga orang lain untuk berkomunikasi dengan orang yang masih hidup. Konon arwahya masih penasaran karena ada pesan yang belum tersampaikan. Percaya. Silakan. ([email protected], bersambung)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU