SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI, PC Fatayat NU Gresik dan Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani Surabaya menggelar rapid test gratis di kantor halaman kantor PC Fatayat Gresik di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Minggu (20/9).
Kegiatan itu diikuti 200 orang dari berbagai kalangan. Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarti mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk ikhtiar untuk memutus rantai Covid-19 sehingga bisa diantisipasi sedini mungkin.
Baca Juga: Dinkes Gresik Beri Pelayanan Keliling Bagi Warga Bawean
“Bagi masyarakat yang hasilnya reaktif, pihak kementerian akan memfasilitasi pemeriksaan lanjutan untuk PCR test jika yang bersangkutan bersedia atau memilih isolasi mandiri. Kegiatan di Gresik adalah yang pertama kali digelar. Setelah itu, akan digelar di Kediri, Sidoarjo dan Surabaya. Selain pelayanan rapid gratis, peserta juga mendapatkan souvenir dan konsumsi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Ainul Farodisa mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari kepedulian Fatayat Gresik kepada masyarakat dalam pencegahan Covid 19. “Alhamdulillah, partisipasi masyarakat Gresik terhadap kegiatan ini luar biasa, dan mampu membantu pemerintah dalam upaya penularan Covid-19,” jelasnya.
Baca Juga: Polri TNI Berangkatkan Tim Trauma Healing untuk Korban Gempa Bawean
Direktur Bina Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia Mohammad Idham menambahkan, program itu merupakan jaringan penanganan covid-19 dalam pengujian kesehatan dan lingkungan tenaga kerja.
“Di Jawa Timur dan sekitarnya seperti Bali ada 7.500 tenaga kerja yang dicover rapid test. Kemudian, 1.300 yang di PCR sebagai tindak lanjut jika ada yang reaktif.
Baca Juga: DPRD Setuju Dana Cadangan Bantu Korban Bencana Gempa Bawean
“Di sini kami dibantu Fatayat dan Muslimat dalam menyukseskan program rapid massal ini. Harapannya, seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para pekerja sehat dan ekonomi kembali pulih,” harap Idham. did
Editor : Moch Ilham