Evakuasi Sarang Tawon Ndas, 2 Petugas PMK Surabaya Dirujuk ke Rumah Sakit

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Des 2019 15:53 WIB

Evakuasi Sarang Tawon Ndas, 2 Petugas PMK Surabaya Dirujuk ke Rumah Sakit

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya Laporan mengenai ditemukannya sarang tawon ndas di sejumlah wilayah semakin banyak mengingat aktivitas tawons vespa affinis atau tawon ndas akhir akhir ini terbilang agresif. PMK Surabaya tak luput mendapat laporan dari warga terkait ditemukannya sarang tawon ndas. Mendapati laporan tersebut, PMK Surabaya langsung menuju ke lokasi untuk mengamankan sarang tawon ndas tresebut. Baca juga : - Berada di Pohon Milik PAUD, BPBD Jombang Evakuasi Sarang Tawon Vespa Affinis -Warga Sumsel Tewas Diserang Beruang Madu, Sekujur Tubuh Penuh Luka Namun, saat upaya evakuasi sarang tawon ndas, 2 petugas PMK Surabaya menjadi korban dan harus dirujuk ke rumah sakit. "Iya benar, dua anggota kami harus dirujuk ke rumah sakit Soewandi dikarenakan kena zat yang disemburkan oleh tawon vespa," kata Kabid Opersional Damkar Kota Surabaya, Bambang Vistadi saat dikonnfirmasi, Rabu (4/12/2019). Bambang mengatakan dua petugas PMK itu adalah Budi Antono dan Slamet Hari Widodo. Mereka adalah anggota PMK dari Rayon V Wiyung, Surabaya. Mereka berdua tersembur cairan tawon vespa di sekitar mata mereka. Akibat semburan tersebut keduanya mengalami efek panas. "Bukan disengat melainkan terkena semburan cairan tawon. Saat ini sudah ditangani oleh dokter, secara fisik sudah membaik, tapi masih dilakukan pengecekan ulang," ungkap Bambang. Bambang menambahkan evakuasi di sarang tawon vespa dilakukan oleh tim PMK Kota Surabaya ketika mendapatkan laporan warga di kawasan Karang Rejo, gang VI, Wonokromo. "Awalnya evakuasi dilakukan oleh enam personel. Akibat dua anggota ada yang tersembur, proses evakuasi dihentikan. Kemudian kami memanggil tim orong-orong untuk melanjutkan evakuasi," ujar Bambang. Melihat kondisi yang sulit untuk dijangkau dan membahayakan, akhirnya petugas menggunakan cara alternative yakni dengan dibakar. "Alternatif terakhir diberlakukan, yakni sarang tawon dibakar. Karena posisi sarang yang cukup sulit dijangkau dan cukup membahayakan petugas," tandas Bambang.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU