SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Dana Moneter Internasional alias International Moneraty Fund (IMF) sebelumnya merilis prediksi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2019 dan tahun 2020. Dalam laporannya, IMF menyebut, pertumbuhan ekonomi global bakal tumbuh cuma 3,2 persen saja.
Hal ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 3,3 persen. Untuk tahun 2020, IMF memprediksi terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 persen saja, sama rendahnya dengan prediksi sebelumnya yang berada di level 3,6 persen.
Terkait hal ini, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, RI terus berusaha mengendalikan pertumbuhan ekonomi yang sesuai target. Sekarang ini, sejumlah perbaikan dilakukan guna menstimulus pertumbuhan, disokong oleh kondisi ekonomi domestik yang kian positif.
"Pertumbuhan diusahakan supaya dijaga, khususnya momentum pada semester II. Dengan sederet perbaikan, khususnya environment interest-nya telah disetel sedemikian rupa, lalu stabilitas politik juga lebil settle," papar Sri Mulyani di Menara Astra, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dia berharap, faktor dalam negeri tetap memberi kontribusi nyata untuk pertumbuhan ekonomi dibanding semester I sebelumnya. Pemerintah, sambung Sri Mulyani, bakal tetap mengevaluasi pergerakan konsumsi serta belanja pemerintahan seluruhnyatetap positif.
Ïnvestasi yang mungkin butuh untuk dirangsang lebih tinggi lagi. Soalnya, terjadi penurunan sedikit jika dibandingkan dengan kuartal pamungkas tahun sebelumnya. Jadi, kami pantau semuanya dan ekspor Indonesia masih berada dalam tantangan besar karena ketidakpastian global," tutur Sri Mulyani.
