Duka di Langit Afganisthan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Nov 2018 14:52 WIB

Duka di Langit Afganisthan

SURABAYAPAGI.com - Acara Maulid Nabi yang begitu meriah di Indonsia berbeda dengan yang dirasakan oleh warga Negara Afganisthan. Kemarin, 21 November 2018 bom bunuh diri kembali terjadi, tepatnya pada saat perayaan hari maulid nabi. Diduga, bom bunuh diri ini, mempunyai sasaran kepada ulama yang datang saat perayaan itu. Diketahui dari berita portal Ajazeera, 50 orang meninggal dunia dan 70 orang luka luka. Pelaku bom bunuh diri meledakkannya di dalam gedung pertemuan besar tempat berkumpulnya ratusan ulaa untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad. Kata Najib Danish, juru bicara Kementrian Dalam Negeri Afghanisthan. Terlihat dari unggahan Instagram @islamgram.id ada video detik detik sebelum bom itu meledak, terdengar ada seseorang yang sedang melantunkan ayat suci al quran saat situasi ini terjadi. Dalam captionnya akun ini mengatakan bahayanya pemikiran takfiri, yakni sebutan bagi seorang muslin yang menuduh muslim lainnya sebagai kafir. Dari unggahan akun tersebut banyak sekali para warnaget yang mengomentari kejadian tersebut. Ketika acara maulid dinilai rendah dibandingkan acara yang umbar aurat dan maksiat tulis caption dari akun @windagustiaa. Islam tidak mengajarkan untuk saling membunuh apalagi sesame muslim, tapi islam mengajarkan Sunnah yang dibawa oleh Nabi Muhammad sahur komentar dari warganet @grandfachry. Bom bunuh diri sudah sangat sering kali terjadi, tidk hanya diluar negeri, di dalam Indonesia juga pernah ada bom diri yang serupa meskipun dalam acara yang berbeda, seperti kejadian pada masa lalu, di Surabaya. Dan dalam agama apapun tidak pernah diajarkan untuk membunuh dala segala macam cara apapun.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU