Home / Kriminal : Korban Kecelakaan Mobil Difoto Telanjang dan Diseb

Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Tenaga Medis Kembali Terjadi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Okt 2018 09:21 WIB

Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Tenaga Medis Kembali Terjadi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Tindakan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu oknum tenaga medis, kembali mencuat di Surabaya. Sebelumnya terjadi pelecehan dilakukan oknum tenaga medis Rumah Sakit National Hospital, yang sudah divonis 9 bulan oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Kini, oknum tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo, Surabaya, diduga telah melakukan pelecehan terhadap pasien. Pasien itu salah satunya menjadi korban kecelakaan mobil sedan yang menabrak Taman Air Mancur di Bundaran Pemuda, Rabu 24 Oktober 2018 lalu. PJ, perempuan 23 tahun, kopilot maskapai Citilink, melalui keluarganya, melaporkan ke Polrestabes Surabaya terhadap kasus dugaan pelecehan seksual yang ditimpa perempuan keterunan Maroko itu. Awalnya, PJ terluka akibat mobil sedan yang ditumpanginya menabrak Taman Air Mancur di Surabaya. PJ bercerita pertama kali dirawat di di IRD RSU dr Soetomo, Surabaya. Setelah mengaku mendapat pelecehan, PJ, warga Cilandak, Jakarta, dipindah ke RS Siloam, Surabaya. "Anaknya (PJ) masih syok dan belum bisa duduk karena luka-luka yang dideritanya. Apalagi dia habis difoto dalam posisi telanjang," sebut Tengku Mochtar Djohansyah, Kuasa Hukum PJ kepada , Minggu (28/10/2018). Menurutnya, akibat kecelakaan Rabu (24/10/2018) lalu itu, PJ menderita patah tulang pinggul dalam dan retak pada tulang rusuk belakang. "Nah, saat tiba di IRD RSU dr Soetomo, klien kami, langsung di-rontgen. Nah sekitar pukul 03.00, ada 3 tim medis, 2 perempuan, 1 laki-laki mengecek kondisi klien saya," beber Djohan didampingi ibu korban, Houria Robyn. Untuk Alasan Medis Pada saat pemeriksaan, lanjut Djohan, 2 perempuan tim medis keluar dari ruang perawatan, sedangkan 1 pria tim medis berada di ruang perawatan yang hanya bersekat tirai. "Pria tenaga medis itu memaksa melepas pakaian klien saya. Tiga kali klien saya menolak, tapi tetap dipaksa," tegasnya. Setelah PJ telanjang, pria tim medis tadi akhirnya memotret PJ yang sudah tidak berbusana dengan alasan untuk keperluan medis. Menurut Djohan, pria itu memotretnya berulang-ulang melalui kamera depan dan belakang. Saat itu, PN hanya bisa memalingkan wajahnya saat difoto karena kondisinya sedang sakit. Disebar di WA Grup Tak hanya marah difoto dalam keadaan telanjang, PJ juga kecewa karena hasil jepretan oknum salah satu tenaga medis IRD RSU dr Soetomo, Surabaya, juga telah disebar di grup WhatsApp oknum tenaga medis tersebut. "Klien saya baru bercerita pada Jumat (26/10/2018) pagi. Saya sebagai kuasa hukum keluarganya ditunjuk ibunya untuk melapor ke Polrestabes Surabaya. Laporan kami buat pada Sabtu (27/10/2018) pagi," ungkap Djohan. Dalam Laporan Polisi (LP) LP/B/1099/X/2018/Jatim/Restabes Sby pada Sabtu (27/10/2018), pelapor atas nama Tengku Mochtar Djohansyah selaku kuasa hukum PN. Sedangkan terlapor merupakan oknum medis berinisial B. Pelaporan dilakukan atas perkara pornografi / UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE). "Kalau pornografi sudah jelas. Klien kami dibuka pakaiannya sampai telanjang meskipun sudah menolak 3 kali kemudian difoto oleh oknum itu," terang Tengku Mochtar Djohansyah, Minggu (28/10/2018). RSUD dr Soetomo Membantah Sementara itu, dr Pesta Parulian Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan, sesuai pernyataan dr Harsono Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, hal itu bukan pelecehan. Dia mengklaim, segala prosedur yang dilakukan di rumah sakitnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). "Mengutip dari Pak Direktur, itu bukan pelecehan. Kami dari rumah sakit akan kooperatif dengan Polrestabes Surabaya yang menangani kasus ini. Segala prosedur yang dilakukan di RS kami tentunya dilindungi SOP yang ada. Biarlah polisi yang bekerja melakukan penyelidikan," kata dia. RSUD dr Soetomo, kata dr Pesta, siap menerima apapun hasil pemeriksaan dari kepolisian. Adapun salah satu tim medis yang dilaporkan oleh korban, kata dia, sudah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. "Sudah diperiksa dan kita tunggu hasil pemeriksaannya nanti bagaimana. Saya yakin polisi akan bekerja profesional," tambahnya. Polisi Siap Menyidik Terpisah, AKBP Sudamiran Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya membenarkan laporan keluarga PJ. Dia mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban dan saat ini polisi sedang berupaya melakukan penyelidikan. "Iya benar, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dulu," kata Sudamiran, Minggu (28/10/2018). Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan juga membenarkan jika pihaknya sudah menerima laporan dugaan pelecehan tersebut dan tengah melakukan penyelidikan. Sebelumnya, mobil sedan Toyota Corolla B 911 IN menabrak bundaran air mancur di perempatan Jl. Pemuda-Yos Sudarso-Panglima Sudirman-Gubernur Suryo, Surabaya pada Rabu (24/102018) pukul 01.30 WIB. Pengemudi mobil itu adalah seorang pemuda 24 tahun bernama Kanda Pertama, warga Sedati Agung, Sidoarjo, mengalami luka lecet. Sementara, penumpang mobil itu ada lima orang. Mereka antara lain Orinda Firman (23) warga Jalan Bakti Tangerang yang mengalami luka ringan pada siku kanan, PJ (23) warga negara Maroko, mengalami luka memar pada mata, M Fauzi (25) warga Diamond Park Residence Surabaya mengalami luka pada memar mata kanan, Jonal F Kaunang (42) laki-laki warga Jalan Casablanca Jakarta, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala, dan Ardanas Dwi Wardana (25) warga Jalan Merpati Sidoarjo mengalami luka lecet. jmi/fir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU