Dua Pengedar Pil Dobel L di Kota Blitar Ditangkap

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 14 Jan 2019 12:57 WIB

Dua Pengedar Pil Dobel L di Kota Blitar Ditangkap

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Sat Narkoba Polres Blitar Kota membekuk dua pengedar pil dobel L. Polisi menyita barang bukti pil dobel L sebanyak 26.180 butir dobel L dari kedua tersangka. Tersangka yang dibekuk Sat Narkoba Polres Blitar Kota, yaitu Wahyu Setiadi (24) dan Farid Yuda (29), keduanya warga Jl Melati, Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Saat ini, keduanya harus meringkuk di sel tahanan Polres Blitar Kota. "Keduanya satu jaringan pengedar pil dobel L di Kota Blitar," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar saat merilis kasus itu, Senin (14/1/2019). Polisi kali pertama menangkap Wahyu Setiadi alias Kancil di sebuah warung kopi Jl Veteran, Kota Blitar. Saat itu, Wahyu hendak bertransaksi dengan seorang pembeli. Dari tangan Wahyu, polisi menyita barang bukti 530 butir pil dobel L. Pil dobel L itu dalam kemasan plastik kecil sebanyak 27 plastik. Satu plastik kecil berisi 20 butir pil dobel L. Dari penangkapan Wahyu, polisi mengembangkan kasus itu. Saat diperiksa, Wahyu mengaku mendapat barang itu dari Farid. Polisi bergerak menangkap Farid di rumahnya. Polisi menggeledah kamar Farid. Polisi menyita 25.650 butir pil dobel L dari kamar Farid. Ribuan pil dobel L itu dikemas dalam plastik. Tiap plastik berisi 1.000 butir pil dobel L. Polisi menemukan 27 plastik berisi pil dobel L. Barang itu disimpan di bawah kasur tempat tidur tersangka. "Total barang bukti pil dobel L yang kami sita dari kedua pelaku sebanyak 26.180 butir. Pelaku Farid mengaku mendapatkan barang dari seseorang di Malang. Orang ini sudah ditangkap Polres Malang," Adewira Negara Siregar. Salah satu tersangka, Wahyu Setiadi mengaku barang itu dipasarkan ke semua kalangan di Kota Blitar. Dia biasanya bertransaksi dengan pelanggan secara online melalui pesan WhatsApp (WA). Dia biasa menjual pil dobel L kemasan plastik dengan isi 20 butir seharga Rp 50.000. "Saya juga menjual eceran dengan harga Rp 2.500 per butir. Kalau harga beli di bandar Rp 1.250 per butir. Untungnya dua kali lipat. Uangnya buat senang-senang," katanya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU