Ditengah Penentangan Larangan AS, Huawei Punya Kejutan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Agu 2019 16:11 WIB

Ditengah Penentangan Larangan AS, Huawei Punya Kejutan

SURABAYAPAGI.com - Raksasa teknologi China, Huawei. Mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan terus menantang konstitusionalitas larangan terbaru AS terhadap agensi untuk membeli peralatan telekomunikasi perusahaan. Pemerintah AS pada hari Rabu mengeluarkan peraturan sementara, yang melarang agen federal membeli peralatan dan layanan telekomunikasi dari lima perusahaan China, termasuk Huawei, menurut situs web resmi yang dikelola oleh Administrasi Layanan Umum, badan pemerintah AS yang bertanggung jawab untuk melakukan kontrak. Dalam sebuah pernyataan media, perusahaan yang berbasis di Shenzhen menyebut tindakan itu "tidak terduga" karena ini merupakan pengundangan berkelanjutan dari aturan yang ditetapkan oleh Undang-Undang Administrasi Pertahanan Nasional atau National Defense Administration Act (NDAA) tahun 2019. NDAA, yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump tahun lalu, termasuk larangan terhadap lembaga pemerintah AS dan mereka yang menerima hibah dan pinjaman federal dari melakukan bisnis dengan Huawei dan perusahaan yang secara substansial menggunakan produk Huawei. "Undang-undang NDAA dan ketentuan implementasinya tidak akan melakukan apa pun untuk memastikan perlindungan jaringan dan sistem telekomunikasi A.S. dan lebih merupakan penghalang perdagangan berdasarkan negara asal," kata perusahaan itu. Huawei mengatakan akan terus menantang konstitusionalitas larangan tersebut di pengadilan federal A.S. Pada tanggal 27 Mei, Song Liuping, kepala petugas hukum Huawei, menulis dalam sebuah artikel opini di Wall Street Journal bahwa Huawei telah menuntut dan akan mengajukan mosi untuk penilaian singkat yang meminta pengadilan AS untuk menyatakan hukum NDAA tidak konstitusional. Meski mendapat kejutan tak terduga dari AS, Huawei Technologies Co juga telah memberikan suatu kejutan dengan peluncuran sistem operasi Harmony OS yang sangat dinanti pada hari Jumat, dan hal ini sebagai penanda dorongan raksasa teknologi China itu untuk membangun ekosistem perangkat lunaknya sendiri. Langkah ini juga diharapkan untuk mengimbangi pengaruh pembatasan pemerintah AS atas penggunaan sistem operasi Google Android di telepon pintar dan perangkat keras lainnya. Yu Chengdong, CEO kelompok bisnis konsumen Huawei, mengatakan sistem operasi diperlukan untuk mengatasi tantangan masa depan di era internet, dan sulit untuk memberikan pengalaman yang lancar di berbagai perangkat dengan jutaan baris kode. Tidak seperti nama HongMeng yang banyak diharapkan, Huawei mengadopsi Harmony untuk sistem operasinya sendiri untuk menyelesaikan semua masalah ini. Yu mengatakan beberapa fitur Harmony telah digunakan dalam model smartphone premium dan perangkat lainnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU