Direct Mail ini Bumerang Bagi Bu Risma

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Des 2020 22:08 WIB

Direct Mail ini Bumerang Bagi Bu Risma

i

Machfud Arifin bersama Kiai Mansur usai sholat jumat di Masjid Rahmat, Kembang Kuning Surabaya, Jumat (4/12/2020). Sp/alqomar

 

Kata Ketua Yayasan Masjid Rahmat Kiai Mansur

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

 

SURABAYAPAGI.COM,  Surabaya - Drama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mengaku didzolimi dengan menyebar spanduk dan karangan bunga yang mengajak masyarakat untuk membela Risma di berbagai jalan protokol dan Balai Kota Surabaya. Menurut Ketua Yayasan Masjid Rahmat Kiai Mansur, Risma dzolim .

"Yang sebenarnya dzolim kepada masyarakat, adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini, banyak pegawai kecamatan dan outsourcing dipecat sepihak, sudahlah jangan main drama terus, kalau kata anak sekarang drama korea," ujar Ketua Yayasan Masjid Rahmat Kiai Mansur, Jumat (4/12).

Kiai Mansur juga menyoroti surat Risma untuk warga Surabaya. Surat yang bermuatan politik itu banyak ditolak oleh warga. Bahkan warga akan ramai-ramai mengembalikan surat itu kepada Tri Rismaharini.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

"Saya dengar warga akan mengembalikan surat itu ke bu Risma. Fuad Putranya Risma sudah mengakui surat itu dari ibunya," ungkapnya.

Kiai Mansur menyampaikan pesan mantan Rois Syuriah Jamaah Thoriqoh Annahdliyah almarhum KH Mukti Nurhadi bahwa Risma akan suul khotimah atau mengakhiri jabatan dengan buruk. Sebab, Taman Bungkul yang menjadi makam wali Allah justru disulap sebagai tempat rekreasi.

"Yang datang ziarah kalah sama yang main gitar dan pacaran. Apalagi bu Risma berjanji akan merevitalisasi Makam Bungkul, tapi sampai saat ini nggak terealisasi," ungkapnya.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Karenanya, Kiai Mansur mengajak masyarakat sudah saatnya berganti pemimpin, bukan penerus Risma. Paslon Machfud-Mujiaman dinilai sebagai pemimpin yang tepat untuk membawa Surabaya lebih maju.

"Surat itu jadi bumerang bagi bu Risma. Ini saatnya masyarakat memilih pak Machfud-Mujiaman. Bahkan (Risma) juga menghalalkan segala cara, secara etika surat itu nggak pantas, apalagi dari aturan, itu sudah melanggar," tambahnya. alq/cr2/rmc

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU