SURABAYAPAGI.COM, Tuban -Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban siap memberikan pendampingan pada petani yang ingin melakukan sertifikasi hasil pemulian tanaman (benih).
Hal itu dinyatakan oleh kabid Tanaman Pangan, Dharmadin Noor ketika ditemui oleh surabayapagi.com pada Rabu, (13/11).
Dalam kesempatan itu, Dharmadin juga menjelaskan, menyangkut pemberian sertifikasi benih, itu bukan merupakan wewenang dinas, melainkan berada di bawah Balai pengawasan dan sertifikasi benih (BPSB) Jawa Timur.
Namun, bukan berarti Dinas lepas tangan, pihaknya tetap membuka ruang konsultasi sebagai bentuk bimbingan pada petani serta menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan antara petani dan BPSB.
"Dinas tidak punya wewenang menerbitkan sertifikasi, tapi bisa memberi bimbingan dan mengkomunikasikan petani ke BPSB Jatim" ungkap pria yang sebelumnya berdinas di Bappeda Tuban itu.
Adapun untuk mengajukan sertifikasi benih, petani harus memenuhi lima prosedur antara lain: Mengajukan permohonan sertifikasi, melakukan pengendalian mutu internal, memberitahu BPSB ketika pemeriksaan eksternal yang diperlukan, dan membayar semua biaya yang dibebankan sehubungan dengan jasa pelayanan BPSB.
Lebih jauh, Dharmadin juga menyampaikan, khusus untuk bidangnya yakni Tanaman Pangan, sebelumnya telah menjalankan pilot project bersama Kementrian Pertanian berupa Kawasan Jagung perbenihan berbasis koorporasi dengan varian bibit jagung lokal.
Project diatas lahan seluas 100 hektar yang dilaksanakan beriringan dengan memperkenalkan metode perbenihan baru tersebut dianggap sukses karena mampu menghasilkan provitas paska panen sehingga untuk musim tanam selanjutnya akan ditambah menjadi 300 Hektar.
"Uji coba pembenihan dan penanaman jagung tahap pertama sukses, untuk musim depan kita tambah luasnya sampai 300 hektar".
Selain project tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban sampai hari ini terus mengusahakan agar dapat meningkatkan nilai jual hasil pertanian pangan selain Jagung maupun Padi.
